UMMATTV JAKARTA--Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) menyelenggarakan Kajian buku online berjudul “Muslimah Anti Viral”, Ahad(25/10/2020).
Kajian buku ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom meeting, diikuti oleh 425 partisipan.
Kajian buku online ini diawali dengan sambutan Pengurus Inti FMDKI Pusat yang diwakili oleh Dewi Umasugi. Dalam sambutannya dia mengatakan, sejak terbentuk di tahun 2004, FMDKI masih terus eksis dan bertahan menjalankan roda organisasinya hingga di tahun 2020 ini.
“Alhamdulillah atas izin Allah di 2020 ini masih bisa bertahan, dengan tujuan menyiarkan dakwah ahlussunnah wal jama’ah ke seantero Indonesia,” papar Dewi.
Dia melanjutkan, FMDKI saat ini telah memiliki 34 jaringan daerah dan wilayah, dengan harapan agar mahasiswa muslimah se Indonesia bisa tercerahkan dengan nilai syiar dan bisa lebih meningkatkan diri dalam hal tsaqofah keislaman.
“Sehingga kedepan kita berharap wajah peradaban Islam bisa kita saksikan melalui orang-orang yang insya Allah mampu berkontribusi untuk umat,” ungkapnya.
Hadir sebagai pembicara Fauziah Ramdani selaku penulis buku “Muslimah Anti Viral” yang juga menjabat sebagai ketua FMDKI Pusat.
Dalam materinya Fauziah Ramdani mengatakan, salah satu hal yang perlu diperhatikan muslimah saat ini adalah strategi menghadapi fenomena kekiniaan yang bisa menjatuhkan moral para muslimah.
“Kita senantiasa berharap kepada Allah, bahwa eksisnya kita saat ini bukan hanya didukung dengan hati dan ilmu, namun juga kita perlu dinasehati agar tidak terjatuh dalam lubang maksiat,” terang Fauziah.
Supriati selaku ketua panitia mengatakan, kajian online ini merupakan salah satu agenda kerja yang rutin dilaksanakan oleh departemen Pendidikan dan Pengkajian Ilmiah FMDKI Pusat.
Lebih lanjut Supriati menyampaikan, kegiatan syiar ini diharapkan dapat menjadi salah satu wasilah (jalan) bagi muslimah kampus dalam menuntut ilmu agama.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta mendapatkan fasilitas berupa e-sertifikat yang akan dibagikan melalui email serta mendapatkan pendampingan kelompok belajar Alquran di daerah masing-masing.*