Ketua LP2DQ Wahdah Sumbar Apresiasi Para Da’i Pengajar DIROSA : Mereka "Ujung Tombak" Dakwah Qur’an

Ketua LP2DQ Wahdah Sumbar Apresiasi Para Da’i Pengajar DIROSA : Mereka "Ujung Tombak" Dakwah Qur’an

Padang, Sumatera Barat – Ketua Departemen Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Dakwah Al-Qur’an (LP2DQ) DPW Wahdah Islamiyah Sumatera Barat, Ustadz Faisal Lamadau, S.H, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap seluruh da’i dan pengajar DIROSA yang menjadi motor utama pembinaan Al-Qur’an di Sumatera Barat. Hal ini ia sampaikan menjelang agenda Tasyakuran DIROSA 2025 yang menjadi bagian dari pembukaan Mukerwil VIII DPW Wahdah Islamiyah Sumbar pada Ahad (28/12/2025) di Kota Padang.

Dalam pernyataannya, Ustadz Faisal menekankan bahwa program DIROSA (Pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa) telah menjadi “ujung tombak” dakwah Wahdah Islamiyah dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an, sekaligus membuka pintu pembinaan Islam yang lebih luas bagi masyarakat umum.

“Para da’i DIROSA ini adalah garda depan dakwah Qur’ani kita. Mereka datang ke halaqah-halaqah dari sore hingga larut malam, mengajar dengan sabar, mendengarkan satu per satu bacaan peserta, membenarkan tajwid, dan membangun kedekatan hati dengan Al-Qur’an. Tanpa mereka, mustahil kita mencapai kemajuan seperti hari ini,” ujar Ustadz Faisal.

Ustadz Faisal menggambarkan perjuangan para da’i yang setiap harinya harus mendatangi banyak titik halaqah berbeda baik di kota maupun pinggiran daerah bahkan sering kali pulang hingga malam larut. Banyak di antara mereka mengajar setelah bekerja, atau mengatur jadwal di antara kesibukan keluarga dan aktivitas harian yang padat.

“Ada da’i yang mengajar dua hingga tiga halaqah dalam sehari. Ada yang harus berpindah dari rumah warga ke rumah lainnya, bahkan menantang maut karena melawan kantuk ditengah jalan mengendarai motor, berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain dengan jarak puluhan kilometer. Ada yang pulang dalam kondisi lelah, tapi wajahnya kembali cerah ketika esoknya masuk halaqah lagi. Ini perjuangan yang hanya Allah yang mampu membalas,” ucapnya dengan haru.

Beliau menegaskan bahwa program DIROSA di Sumbar berkembang pesat justru karena ketekunan pengajar ini. Setiap hari mereka berjumpa dengan puluhan orang dari berbagai latar belakang, ibu rumah tangga, pedagang, karyawan, hingga lansia yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’an.

Dalam arahannya, Ustadz Faisal menggarisbawahi bahwa DIROSA bukan sekadar kursus membaca Al-Qur’an, tetapi gerakan besar untuk meningkatkan kualitas umat.

“Misi kita jelas: memberantas buta huruf Al-Qur’an di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Ketika seorang ibu bisa membaca Al-Qur’an dengan benar, rumahnya akan bercahaya. Ketika seorang bapak mulai memperbaiki bacaan, lingkungan akan hidup. Ketika satu kampung bisa membaca Al-Qur’an, peradaban akan bangkit. Dan DIROSA adalah jembatan menuju semua itu,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa LP2DQ berkomitmen menjadikan DIROSA sebagai program pembinaan yang semakin kuat, terukur, dan diperluas jangkauannya ke seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

Di akhir penyampaiannya, Ustadz Faisal memberikan penghargaan khusus kepada seluruh pengajar DIROSA, ikhwan maupun akhwat yang telah menghidupkan dakwah Al-Qur’an di Sumatera Barat.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kalian bukan hanya mengajar, tapi sedang mengubah kehidupan banyak orang. Kalian bukan hanya membuka mushaf, tapi membuka jalan surga bagi ratusan peserta DIROSA. Semoga Allah menjaga keikhlasan kalian, menguatkan langkah kalian, dan menjadikan setiap huruf yang keluar dari lisan kalian sebagai saksi di hari akhir,” tutupnya.

Sebelumnya :