Ujung matanya tak berhenti meneteskan air mata, menceritakan dahsyatnya banjir bandang melanda kampungnya.
UMMATTV JENEPONTO--Kesedihan nampak di wajah Amiruddin (37), warga Dusun Bonto Manai, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Saat tetangganya sibuk membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir bandang yang menghantam kampungnya, dia hanya duduk termenung di atas sebuah jembatan. Berharap ada informasi yang bisa relawan sampaikan tentang keberadaan keluarganya yang hilang terseret banjir Jumat malam yang lalu.
Dia hanya bisa meratapi nasib karena beberapa waktu yang lalu dua orang dari keluarganya, masing-masing bernama Abu (60 tahun) dan Alam (14 tahun) ditemukan dalam kondisi sedang tak bernyawa. Sementara Neneng (58 tahun) hingga berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda.
"Beginimi nak, tidak ada'mi yang mau dibikin, semuanya sudah habis," katanya, lirih.
Ujung matanya tak berhenti meneteskan air mata, menceritakan dahsyatnya banjir bandang melanda kampungnya. Sesekali ia melihat-lihat air sungai di bawah jembatan tempatnya berdiri, mengingat betapa besarnya air pada saat itu.
"Di kampung ini keluarga semua nak. Kami semua merasakan kepedihan ini. Ada yang kehilangan rumah, ada yang rumahnya masih berdiri tapi rusak berat, ada juga yang hanya rusak ringan. Kami semua sedang susah. Sekarang, saya terpaksa tinggal di tenda seadanya ini," tuturnya.
Tim relawan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat yang menemuinya pun menitipkan bantuan sembako untuk kebutuhan sehari-hari Amiruddin. Meski tak banyak, bantuan ini setidaknya bisa meringankan beban hidup yang saat ini ia tengah hadapi.
Tags: Banjir bandang, WIZ