CITA-CITA
Berawal dari tekad seorang tukang kayu membuat mimbar terindah di jamannya. Ia bercita-cita karya master piece itu bisa menghiasi dan mewarnai sejarah masjid Al-Aqsha yang suci.
Cita-cita mulia itu bertemu dengan tekad suci seorang anak kecil berusia 8 tahun bernama Salahuddin, saat ia melihat keindahan mimbar itu, ia bertekad untuk menjadi kesatria terbaik yang akan meletakkan mimbar tsb di tempat yang dicita-citakan sang tukang kayu.
Sebelun mimbar itu dibuat, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani pada tahun 1133 M telah memulai usaha besar mendidik umat generasi baru yang siap mewujudkan cita-cita si tukang kayu dan anak kecil itu.
Maka lahirlah dari rahim madrasah dan ribath Al-Qadiriyah sejumlah jaringan simpul ulama yang mendidik perwira militer dan negarawan di semua sektor pemerintahan Saljuk di Syam, diantaranya Nuruddin Zanki dan keponakannya yaitu Solahudin.
Anak kecil itu berhasil mewujudkan tekadnya karena dukungan banyak faktor: jaringan ulama, kurikulum pendidikan yang hebat, generasi baru umat dan kekuatan kolektif. Puncaknya terjadi pada tahun 1187 saat Solahuddin dewasa memimpin umat merebut kembali Baitul Maqdis dari The Crussaders.
Saat ini kita sudah ambil bagian apa untuk kejayaan Islam?
Sumber: Instagram @ufsofficial