Orangtua dan Guru Harus Bersinergi dalam Pembelajaran Anak

Orangtua dan Guru Harus Bersinergi dalam Pembelajaran Anak

Apalagi, para orangtua sudah tentu memiliki kelekatan dengan anak, sehingga langkahnya akan sangat mudah.

UMMATTV BOGOR--Pada tahun 2035-2045 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). 

Mereka yang berusia produktif pada kisaran tahun 2035-2045 adalah mereka yang saat ini (tahun 2020) berusia 0-5 tahun, atau usia PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

M.Si, Masitowati Gatot (Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP UIKA Bogor dan Asesor BAN PAUD dan PNF) mengatakan Seorang guru harus memiliki kontribusi dengan cara memberikan proses pembelajaran dan pendidikan yang sangat luar biasa.

"Seperti bagaimana seorang guru bisa menstimulasi anak, orangtua juga harus menstimulasi anaknya," ucapnya, baru-baru ini.

Dikatakan Masitoh, cara yang dilakukan para guru harus bersinergi dengan para orangtua. Apalagi, para orangtua sudah tentu memiliki kelekatan dengan anak, sehingga langkahnya akan sangat mudah.

"Kelekatan itu tidak bisa tidak dibangun dan harus dibangun kelekatan dengan anak, artinya kalau tidak ada aticment akan menciptakan generasi yang cuek dan tidak perduli dengan orang," papar dia.

Didalam dunia sekolah, lanjut Masitoh, seorang guru pun harus memiliki kelekatan dengan anak. "Kenapa begitu, supaya guru itu disayangi anak jadi harus dijaring kelekatannya," jelasnya.

Proses-proses tersebut harus didukung oleh tenaga kesehatan sebabnya lanjut dia jangan sampai generasi anak tak diperhatikan atau kurus. "Nggak boleh anak-anak itu kurus kurus, kenapa karena WHO sudah menetapkan ada ambang batas dimana, di KMS itu ada garis merah," ucap dia.

Jika dibawah garis merah Masitoh menegaskan, bahwa anak-anak tersebut dikatagorikan tidak sehat, dan seorang guru wajib melaporkan ke puskesmas kemudian memberitahu bahwa anak tersebut berada dibawah garis merah.

Setelah itu memiliki puskesmas memiliki tugas melakukan pengecekan dan memberikan yang terbaik untu usia dini. "Mereka (puskesmas-red) harus intervensi dalam hal vitamin, makanan, dan susu," tuturnya.

Pemapara Masitoh ini secara lengkap disampaikan pada Seminar Nasional “Mempersiapkan Generasi Emas di Masa Bonus Demografi”. Seminar ini diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Ibnu Khaldun Bogor, pada Sabtu (18/7/2020) pukul 13.00-15.00 WIB melalui aplikasi zoom meeting. 

Seminar direncanakan diisi oleh beberapa narasumber, diantaranya Rektor UIKA Dr H E. Mujahiddin, M.Si, Masitowati Gatot (Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP UIKA Bogor dan Asesor BAN PAUD dan PNF), Ita Yusnita (Litbang PAUD Yayasan Ummul Quro), dan Wembi Syarif Chan (Kepala Seksi Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor). 

Bagi Anda yang berminat mengikuti seminar ini, dapat konfirmasi pendaftaran melalui: 0896-1786-5777 (Ani Safitri) atau 0857-5857-1013 (Ari Putra).*

Sebelumnya :
Selanjutnya :