Orang awam seperti kita hanya bisa mengikuti para ulama. Sebab kita tidak secara khusus belajar agama dengan memiliki ilmu - lmu alat (ex. bahasa Arab dll) yg dapat digunakan memahami agama
Dr. Dewi S. Djamdjuri
Perdebatan antara satu pemahaman dg pemahaman keislaman lainnya masih terus berlangsung. Para ulama pun berikhtilaf/ berbeda pandangan dan pendapat baik dalam persoalan Aqidah, fiqh dan muamalah...
Orang awam seperti kita hanya bisa mengikuti para ulama. Sebab kita tidak secara khusus belajar agama dengan memiliki ilmu2 alat (ex. bahasa Arab dll) yg dapat digunakan memahami agama.. Meskipun kita telah menguasai ilmu alat (ex. Bahasa Arab), pun kita tidak bisa memahami agama ini tanpa bantuan para ulama maupun para guru kita...
Namun, seawam apapun kita, Allah mewajibkan kita beramal dg amalan yang benar, sesuai apa yg dicontohkan Nabi kita, dalam persoalan aqidah dan ibadah.
Adapun persoalan yang sifatnya non ibadah mahdhoh (ibadah yg spesifik) seperti interaksi sosial dan persoalan yg sifatnya umum, maka kembali pada tuntunan agama yang sifatnya umum juga. Di sinilah kita temukan banyak orang yg mudah membid'ahkan sesuatu padahal sifatnya umum semata. Banyak perselisihan timbul dan menjadi besar bahkan permusuhan sesama muslim, hanya dikarenakan membahas hal2 furu'iyah secara berlebihan dan menganggap pahamnya sebagai kebenaran mutlak yg harus diikuti, padahal ia belajar hal tsb dari gurunya, sebagaimana orang lainpun memiliki guru tempat mereka belajar...
Sikap2 mudah berselisih inilah yang semestinya dijauhi. Belajar agama adalah kewajiban tiap muslim, agar dapat beramal dengan benar. Menuntut ilmu ntuk diamalkan, bukan untuk diperdebatkan. Dakwah untuk mengajak, bukan untuk menyakiti...
Sekiranya kita merasa telah cukup lama belajar Islam dan merasa sudah cukup baik dalam beramal dan memahami agama, namun yang muncul justru sikap2 yang menuai perselisihan, banyak berdebat, apalagi sampai bertengkar dg orang2 tak dikenal di sosmed, maka mungkin kita perlu belajar tentang adab dan akhlak, sebab para ulama dulu, mencontohkan agar kita mendahulukan belajar adab sebelum ilmu lainnya. Oleh itu kita tak pernah melihat para ulama bertengkar dan bermusuhan sekalipun berbeda pendapat.
Sebagai muslim, agama kita lengkap, ajaran Islam sempurna. Kita hanya dituntut untuk terus berusaha belajar dan memahami agama ini dengan benar, sambil berdoa agar Allah senantiasa membimbing ilmu, pengetahuan dan amalan kita agar benar, tepat, sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam...
Kita berdoa agar Allah dekatkan kita dengan para ulama dan guru2 yang alim, Sholeh dan Hanif.. Yang ketika kita belajar dengan mereka, yang bertambah adalah rasa khouf dan khosyiah kita pada Allah.. Serta ketawadhuan dalam akhlaq dan muamalah...
Semoga Allah merahmati dan menjaga para ulama dan guru2 kita yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat, dan pentingnya beradab dan berakhlak islami sesuai keindahan ajaran Islam sebagai rahmatan Lil 'alamiin..
Allahu Ta'ala a'lam
Penulis adalah dosen FKIP Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor/Penerima Beasiswa Bznas DDII