Pesan Dakwah 24 Safar1444H
By: Prof. Veni Hadju (Abu Fauzan)
"Cucu saya sepertinya tidak tumbuh dengan baik, bagaimana cara mengetahui apa dia stunting?" Pertanyaan ini dari seorang professor yang kebetulan guru saya. Dengan penuh hormat saya mencoba menjawabnya. Saya menyebut satu format pemantaian petumbuhan yang digunakan di Posyandu dikenal dengan KMS (Kartu Menuju Sehat). KMS ini berisi grafik pertumbuhan yang dibuat oleh WHO dan berlaku sama di seluruh dunia. Mengapa bisa? Apa sama pertumbuhan anak Eropa, Amerika, sama anak Indonesia?
Grafik pertumbuhan anak dari nol sampai 18 tahun dianggap sama di seluruh dunia. Para pakar dunia tadinya menolak postulat ini, namun setelah diteliti berulang kali ternyata memang anak normal di berbagai belahan dunia akan tumbuh sesuai garis pertumbuhan. Teorinya, kalau ada anak yang berasal dari orang tua yang sehat dan berpendidikan cukup, tinggal di tempat yang bersih, di lingkungan yang tidak ada asap rokok, jauh dari polusi lingkungan, dan memperoleh pola asuhan yang baik maka anak itu akan berada pada garis pertumbuhan yang normal. Garis pertumbuhan memiliki batas atas dan batas bawah. Bila berada dalam wilayah di antara ke dua garis ini maka anak ini tumbuh normal.
Seringkali orang tua hanya meraba-raba status gizi anaknya tanpa melakukan pengukuran. Kadang membandingkan anaknya dengan anak tetangganya kemudian langsung mengatakan anaknya pendek atau kurus. Padahal anaknya normal hanya garis pertumbuhan kadang dekat batas bawah. Hal ini bisa berhubungan dengan grafik pertumbuhan keluarga. Allah memang menyempurnakan ciptaan-Nya dan menjadikan berbeda satu dengan lainnya. Ada keturunan yang berada di garis perrtumbuhan mendekati batas atas, sehingga kelihatan tinggi-tinggi namun ada juga keluarga yang berada di garis pertumbuhan dekat batas bawah sehingga kadang dicurigai pendek.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Tsumma khalaqnan nuthfatan 'alaqah, fakhalaqnal 'alaqata mudhghah, fakhalaqnal mudhghata 'idzaamaa, fakasaunal 'izhaama lahmaa. Tsumma ansya'naahu khalqan aakhar. Fatabaarakallahu ahsanula khaaliqiin (QS Al-Mu'minuun 23:14). Artinya: Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang dan tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.
MENJAGA PERTUMBUHAN ANAK DI GARIS PERTUMBUHAN NORMAL ADALAH UPAYA MENGHINDARKAN KEJADIAN STUNTING .