Ustadz Fahmi : Buku Petunjuk Manusia Pilihan tidak hanya membahas kisah para nabi dan rasul, tetapi juga menghubungkannya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan Palestina.
JAKARTA UMMATTV.COM – Al Fahmi Institut meluncurkan buku terbaru karya KH. Fahmi Salim, Lc., MA., berjudul Petunjuk Manusia Pilihan di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Acara ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan santri, pelajar, penggiat literasi, hingga masyarakat umum, serta sejumlah tokoh nasional yang turut memberikan apresiasi.
Sejumlah nama hadir langsung maupun melalui tayangan video, di antaranya Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Bahtiar Nasir, Neno Warisman, Anies Baswedan, Fadli Zon, Feri Amsari, dan Amir Faisal.
Dalam sambutannya, Fahmi Salim menekankan pentingnya pendidikan dan peran pemimpin dalam membangun karakter bangsa. Ia juga mendorong para santri untuk menulis serta menyebarkan gagasan yang mencerahkan. “Peluncuran sekaligus bedah buku ini menjadi refleksi 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Kita butuh pemimpin berintegritas yang mampu menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Tokoh politik Fadli Zon yang memberikan sambutan virtual menilai buku ini relevan dalam menyoroti isu-isu krusial, khususnya tentang keadilan manusia yang ditopang oleh rujukan ayat-ayat Al-Qur’an.
Ustadz Zaitun Rasmin menambahkan, “Buku ini relevan dengan kondisi Indonesia saat ini dan masa depan. Kisah-kisah individu terpilih yang ditampilkan memberikan wawasan untuk menghadapi tantangan kekinian menuju Indonesia Emas.”
Neno Warisman dalam ulasannya menegaskan peran moral perempuan dan mengaitkannya dengan perjuangan Palestina. “Kalau perempuan mampu menanggung beban moral kehidupan, maka Allah menitipkan Nabi Isa. Mari terus berjuang, jangan berhenti menyuarakan kemerdekaan Palestina,” katanya.
Ustadz Fahmi Salim sendiri menjelaskan, buku Petunjuk Manusia Pilihan tidak hanya membahas kisah para nabi dan rasul, tetapi juga menghubungkannya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan Palestina. Ia menekankan tiga elemen kunci yang harus dimiliki bangsa: empati, visi jangka panjang, dan keberanian. “Nilai-nilai ini penting untuk membentuk pemimpin yang setia pada kebenaran dan keadilan,” ujarnya.
Acara peluncuran buku ini sekaligus menjadi forum refleksi kepemimpinan dan kebangsaan, yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menulis, berkontribusi, dan memperkuat perjuangan menuju Indonesia yang adil dan berdaulat.