Oleh Ustadz Muhammad Ode Wahyu
SEMUA manusia ingin memiliki tubuh yang sehat dan kuat, agar mampu beraktivitas dengan baik. Ketika tubuh manusia sakit, fitrahnya akan mengajaknya untuk mencari sarana penyembuhan.
Diantara mereka ada yang melakukan hal-hal yang dibolehkan secara syar’i, seperti pergi ke dokter, mantri atau tenaga kesehatan lainnya. Namun tidak sedikit dari mereka juga yang mendatangi tempat-tempat yang dilarang secara syariat, seperti dukun dan paranormal.
Allah Azza wajalla sebenarnya telah menciptakan segala hal di muka bumi ini yang bisa dipakai oleh manusia sebagai sarana penyembuhan untuknya. Diantaranya yaitu hujan, minyak zaitun dan madu.
Hujan adalah salah satu nikmat dari sekian banyak nikmat yang Allah yang anugerahkan kepada hambanYa. Air hujan memiliki berbagai keutamaan, di dalam Al-Qur’an ia disebut sebagai air yang berberkah.
Para salaf dahulu menjadikan campuran air hujan, minyak zaitun dan madu sebagai salah satu sarana pengobatan, karena disebutkan di dalam Al-Qur’an dan hadits bahwa air hujan dan minyak zaitun merupakan berkah sedang madu sebagai penyembuh.
Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menukil kisah Auf bin Malik al-Asyja’i rahimahullah yang terserang penyakit. Beliau berkata:
وروي أن عوف بن مالك الأشجعي مرض فقيل له : ألا نعالجك ؟ فقال : ائتوني بالماء ، فإن الله – تعالى – يقول : ونزلنا من السماء ماء مباركا ثم قال : ائتوني بعسل ، فإن الله – تعالى – يقول : فيه شفاء للناس وائتوني بزيت ، فإن الله – تعالى – يقول : من شجرة مباركة فجاءوه بذلك كله فخلطه جميعا ثم شربه فبرئ
“Diriwayatkan bahwa Auf bin Malik al-Asyja’i rahimahullah pernah terserang sakit. Maka dikatakan padanya, “Maukah kami mengobatimu?” Ia berkata, “Datangkan padaku air hujan karena Allah berfirman ‘Dan Kami turunkan dari langit air yang berberkah’. Kemudian ia berkata lagi, ‘datangkan padaku madu , karena Allah berfirman, ‘Pada madu terdapat penyembuh untuk manusia’. Datangkan pula padaku minyak zaitun karena Allah berfirman, ‘Ia berasal dari pohon yang berberkah’. Maka didatangkan semua itu lalu ia mencampur semuanya, kemudian Auf bin Malik al-Asyja’i rahimahullah meminumnya, hingga iapun sembuh”. (Tafsir al-Qurthubi: 10/99)
Sebagian ulama menganjurkan pula untuk dibacakan pada air hujan itu al-Qur’an dengan harapan bisa lebih memberi pengaruh pada kesehatan.
Salah satu manfaat air hujan selain untuk menyucikan tubuh adalah untuk menghilangkan gangguan dan was-was setan.
Allah Azza wajalla berfirman:
وَيُنزلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ
“Dan Allah menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk menyucikan kalian dengan hujan itu dan menghilangkan dari kalian gangguan-gangguan setan.” (QS. Al-Anfal: 11)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
أي من وسوسة او خاطر سيئ وهو تطهير الباطن
“Maksudnya adalah menghilangkan was-was atau pikiran buruk. Ini adalah bentuk penyucian batin.” (Tafsir Ibnu Katsir: 2/267)
Para ulama tidak menyebutkan bahwa ayat ini menjelaskan fungsi air hujan sebagai obat sihir atau ain. Namun, jika kita amati perkataan Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat yang menjelaskan fungsi hujan, maka air hujan juga bisa dipakai sebagai sarana ruqyah, sebab tidak ada larangan untuk hal itu dan berharap pad keberkahannya. Wallahu a’lam.