DEA # 3 Mengapa Santri Susah Dibangunkan?

DEA # 3 Mengapa Santri Susah Dibangunkan?

Temuan kami di lapangan menunjukkan bahwa santri yang susah bangun, biasanya dikarenakan ia bergadang pada jam istirahat malam/tidur.

Training kepengasuhan Dormitory Educator Academy (DEA) sudah meluluskan 9 angkatan. Dalam sesi problem solving, judul di atas selalu menjadi pertanyaan peserta.

SEOLAH SETIAP PESANTREN MEMILIKI MASALAH DALAM MEMBANGUNKAN SANTRI.

Membangunkan santri untuk shalat tahajud atau untuk shalat subuh akan terasa mudah jika kita mampu mengkondisikan urutan kebelakang.

Temuan kami di lapangan menunjukkan bahwa santri yang susah bangun, biasanya dikarenakan ia bergadang pada jam istirahat malam/tidur.

Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan? Kami menghadirkan 7 cara mudah membangunkan santri berikut ini:

 1. Edukasi tentang keutamaan sepertiga malam terakhir

 2. Mengajarkan kepada santri untuk menanamkan tekad kuat agar bisa bangun lebih awal

 3. Mengajak santri untuk melakukan adab-adab sebelum tidur; bersiwak (menggosok gigi), berwudhu, berdo’a 

 4. Memastikan santri tidur di awal waktu. Bersegera tidur setelah program malam di sekolah / pesantren selesai. 

 5. Musyrif/wali asrama bangun terlebih dahulu untuk kemudian membangunkan santri. 

 6. Musyrif/wali kamar mengajak santri bersyukur dengan membaca do’a setelah bangun tidur. 

 7. Musyrif/wali kamar mengajak santri untuk bersegera bangkit setelah terjaga.

Diantara penopang kesuksesan adalah kemampuan untuk membiasakan diri dengan pola tidur berkualitas.


Training kepengasuhan Dormitory Educator Academy (DEA) sudah meluluskan 9 angkatan. Dalam sesi problem solving, judul di atas selalu menjadi pertanyaan peserta.


Sumber : KAFA Institute – Surakarta

Sebelumnya :
Selanjutnya :