Fasilitas Kesehatan Kolaps, BSMI Desak Perbatasan Gaza Dibuka untuk Bantuan

Fasilitas Kesehatan Kolaps, BSMI Desak Perbatasan Gaza Dibuka untuk Bantuan

UMMATTV JAKARTA--Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mendesak dunia untuk membantu Palestina sebab fasilitas kesehatan di Gaza terancam kolaps menangani korban serangan Israel. 

Sebelumnya fasilitas kesehatan di Gaza harus berjuang melawan pandemi Covid-19. Kini ratusan korban wafat dan ribuan korban luka memerlukan bantuan kesehatan mendesak. 

Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari mengungkapkan, dunia harus mendesak agar perbatasan Gaza bisa dibuka untuk memberikan akses bantuan terutama kesehatan dan logistik. 

Djazuli menyebut, bahwa berdasarkan keterangan dari  relawan BSMI di Gaza dan Al Quds, saat ini kebutuhan yang mendesak adalah perawatan para korban terluka akibat serangan Israel. Selain itu bantuan logistik juga diperlukan bagi mereka yang kehilangan rumah dan tempat tinggal. 

"Relawan BSMI di Gaza menyebutkan yang paling diperlukan adalah bantuan medis berupa obat-obatan, kursi roda serta logistik baik untuk pasien, tenaga kesehatan maupun warga yang kehilangan rumah. Serta bantuan dokter spesialis akibat load yang tinggi di fasilitas kesehatan di Gaza," ujar Djazuli dalam keterangannya, Ahad (16/5/2021). 

Djazuli mendesak Dewan Keamanan PBB dan organisasi internasional untuk mendesak Israel menghentikan tindakan agresinya di Gaza dan Al Quds, Yerusalem. 

Djazuli juga menyayangkan tindakan Amerika Serikat (AS) yang memblokir rapat darurat Sidang Keamanan PBB terkait agresi Israel ke Palestina. 

"Kita desak Dewan Keamanan PBB segera bertindak. Sikap AS yang enggan menggelar rapat darurat Sidang DK PBB amat disayangkan. Sebab, agresi yang dilakukan pada saat umat Islam menggelar ibadah di bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu banyak korban anak-anak dan perempuan yang non combatants, suatu pelanggaran yang nyata terhadap Konvensi Jenewa tahun 1949,” ungkap Djazuli. 

Djazuli menegaskan agar Israel harus segera menghentikan semua tindakan kekerasan di Gaza dan Al Quds tanpa syarat. Selain itu, Israel harus bertanggung jawab atas kerusakan dan jatuhnya korban jiwa akibat perbuatan mereka.  Baik secara hukum,  moril maupun materiil.

Djazuli mengapresiasi dan  mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang langsung merespons keras tindakan Israel. Djazuli berharap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bisa menggalang dan menyatukan semua komponen bangsa di Indonesia untuk memberikan tekanan lebih kuat ke dunia internasional. 

"Termasuk dalam mengirim bantuan, setelah kemarin Alhamdulillah bisa mengirim bantuan ke India kini kita menunggu komitmen pemerintah bisa mengirim bantuan juga untuk masyarakat Palestina," ungkap Djazuli.

Sebelumnya :
Selanjutnya :