Ketika anda menilai rezekimu dengan batasan hitungan gaji maka anda telah merendahkan posisi Allah Yang Maha Pemberi rezeki. Gaji boleh jadi memang bagian rezekimu. Tapi jangan batasi rezekimu dengan sekedar hitungan gajimu, berapapun itu.
Ingat, burung-gurung yang beterbangan di angkasa luar, ikan-ikan yang berselam mengikut ombak di dasar laut, semua-semut yang berkeliaran di balik semak, bahkan cacing-cacing yang menggeliat di bawah tanah, tidak ada yang menggaji. Tapi mereka semua dijamin rezekinya oleh Yang Pencipta langit dan bumi.
وَمَا مِنْ دَاۤ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (S.Hud 11: Ayat 6)
Selamat Istirahat memimpikan rezeki Allah. Dengan doa dan harapan semoga mimpi-mimpi itu akan terwujud di esok hari. Amin!
Jamaica City, 11 Januari 2022
Tadzkirah dari “Ayman Yasir Ibnu Shamsi Ali ”.