Semua amal yang dilakukan dengan niat yang benar, kesungguhan, kecintaan, dan konsistensi akan menjadikan amal kita bernilai tinggi di sisi Allah.Meningkatkan Kualitas Amal dengan Lima Landasan Utama dalam Islam
Oleh : DR Mulyadi Qosim
Terdapat lima landasan penting yang membingkai amal baik, baik itu dalam bentuk ibadah ritual maupun amal sosial. Landasan ini bertujuan agar setiap amal yang kita lakukan mendapat ridho dan cinta dari Allah. Berikut adalah lima landasan utama yang perlu kita perhatikan untuk mencapai hal tersebut.
1. Ikhlas: Landasan Pertama Amal yang Diterima Allah
Ikhlas adalah landasan pertama yang harus ada dalam setiap amal yang kita lakukan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Bayyinah, ayat 5:
"وَمَا أُمِرُوا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ" "Dan mereka diperintahkan tidak lain kecuali agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus..." (QS. Al-Bayyinah: 5)
Ikhlas berarti membersihkan niat hanya untuk Allah, baik dalam ibadah maupun amal sosial. Ini menunjukkan bahwa semua amal yang kita lakukan, baik itu untuk diri sendiri, orang lain, maupun untuk agama, harus semata-mata karena Allah. Dalam Surah Al-An'am (6:162), Allah mengingatkan kita:
"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.'" (QS. Al-An'am: 162)
2. Ittqan (Sempurna): Amal yang Dikerjakan dengan Baik
Landasan kedua adalah Ittqan atau kesempurnaan. Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang melaksanakan suatu amal dengan sempurna dan tidak asal-asalan. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Sesungguhnya Allah mencintai apabila salah seorang dari kalian melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan sempurna." (HR. Muslim)
Ini mengajarkan kita untuk tidak melakukan amal dengan setengah-setengah. Baik itu ibadah ritual seperti shalat atau amal sosial seperti memberi sedekah, semuanya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Ibadah yang dilakukan dengan sempurna menunjukkan kesungguhan kita dalam mencari ridho Allah.
3. Ihsan: Optimalisasi Amal
Landasan ketiga adalah Ihsan, yang berarti berusaha seoptimal mungkin dalam setiap amal yang dilakukan. Tidak ada amal yang dilakukan dengan minimalisme. Dalam Surah Al-Ankabut (29:69), Allah berfirman:
"Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)
Ini mengingatkan kita untuk tidak sekadar melakukan kewajiban, tetapi juga melengkapi dengan amal-amal sunnah yang memperkaya kualitas ibadah kita. Seperti dalam shalat, kita tidak hanya melakukan yang wajib, tetapi juga menambahkan dengan shalat sunnah. Begitu juga dengan sedekah, kita tidak hanya memberi yang wajib, tetapi juga sedekah sukarela.
4. Kecintaan dan Kerinduan (Shawq) : Amal yang Dilakukan dengan Hati yang Ikhlas
Keempat adalah Shawq atau kecintaan dan kerinduan. Ibadah dan amal sosial harus dilakukan dengan penuh kecintaan dan kerinduan kepada Allah, bukan dengan rasa terpaksa. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:165):
"Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah." (QS. Al-Baqarah: 165)
Jika kita mencintai Allah, maka amal kita akan dilakukan dengan senang hati, bukan dengan keterpaksaan. Ibadah yang dilakukan dengan penuh cinta akan terasa lebih ringan dan mendapatkan ganjaran yang lebih besar di sisi Allah.
5. Istiqomah: Konsistensi dalam Beramal
Landasan terakhir adalah Istiqomah atau konsistensi dalam beramal. Kita harus tetap konsisten dalam melakukan amal kebaikan, tanpa rasa bosan dan tanpa henti. Rasulullah SAW bersabda:
"Perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara istiqomah (konsisten) meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah SWT juga berfirman dalam Surah Al-Mulk (67:2):
"Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)
Ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan secara istiqomah akan mendatangkan ridho Allah. Oleh karena itu, meskipun amal kita terkadang kecil, namun jika dilakukan secara konsisten, Allah akan mencintainya.
Penutup
Melalui lima landasan ini ikhlas, ittqan (kesempurnaan), ihsan (optimalisasi), kecintaan, dan istiqomah—kita diajarkan bagaimana seharusnya beramal dengan baik. Semua amal yang dilakukan dengan niat yang benar, kesungguhan, kecintaan, dan konsistensi akan menjadikan amal kita bernilai tinggi di sisi Allah. Semoga kita bisa menjalankan lima landasan ini dalam setiap amal kita dan memperoleh ridho serta cinta Allah. Aamiin.
(Artikel diatas merupakan intisari dari Ceramah tarawih ke empat di Masjid Al Itisham Budi Agung Bogor)