Milad ke-45, MUI Serukan Persatuan untuk Kemajuan Ideal Bangsa

Milad ke-45, MUI Serukan Persatuan untuk Kemajuan Ideal Bangsa

Sekalipun menunjukkan usia yang matang, namun usia itu juga menunjukkan tantangan yang dihadapi MUI semakin berat.

UMMATTV JAKARTA--MUI hari ini resmi berusia 45 Tahun. MUI didirikan pada tanggal 26 Juli 1975. Usia ini, ujar Sekjen MUI Buya Anwar Abbas, tentu saja sudah merupakan usia yang cukup matang. Sekalipun menunjukkan usia yang matang, namun usia itu juga menunjukkan tantangan yang dihadapi MUI semakin berat.

“Oleh karena itu, kita sangat mengharapkan sekali dalam memomentum Milad MUI ini, mari kita tingkatkan persatuan kita, tidak hanya di dalam organisasi saja saja, tapi yang kita ingin majukan dan gerakkan ini adalah bagaimana supaya rakyat dan umat bisa bangkit, ” ujar Buya Anwar Abbas, di Ciputat, Tangerang Selatan, Ahad (26/07) saat memberikan sambutan Milad MUI ke-45.

Pesan persatuan itu dia sampaikan agar bangsa Indonesia semakin diperhitungkan di kancah dunia. Sehingga Indonesia tidak hanya menjadi negara yang hanya ditentukan, namun juga menentukan ritme gerak global.

“Kita ingin menjadi negara maju tidak hanya materialnya saja, namun juga dari sisi spiritualitasnya, oleh karena itu kita menginginkan supaya negara kita tetap menjaga jatidirinya sebagai bangsa yang beragama, bertuhan,” imbuhnya.

Menurutnya, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki komitmen tinggi terhadap pembelaan agama, kemanusiaan, maupun tentang persatuan, kesatuan, serta keadilan.

“Tetapi di dalam pelaksanaannya, kita masih melihat banyak kelemahan, karena itu dalam momentum milad MUI ke-45, kita mengajak ke dalam, ke kalangan kita sendiri, mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan kita, kepada bangsa juga menghimbau hal yang sama, mari kita mempererat rasa kebersamaan kita,” katanya.

Dalam kesempatan itu dia menambahkan, pemerintah dan wakil rakyat dalam membuat peraturan perundang-undangan patut memperhatikan sila di dalam pancasila maupun pasal di dalam UUD 1945. Dua dasar negara itu, kata dia, adalah kesepakatan para pendiri bangsa sehingga negara ini tetap terjaga keutuhannya.

“Kita sebagai bangsa masih bisa utuh sampai hari ini karena kita konsisten dan konsekuen dengan kesepakatan yang telah dibuat para founding fathers kita, jangan cederai kesepakatan tersebut, jangan nodai kesepakatan para pandehulu tersebut, ” katanya. *

Sebelumnya :
Selanjutnya :