UMMATTV JAKARTA--Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M. Cholil Nafis menyampaikan, musibah yang dialami oleh umat manusia, khususnya bangsa Indonesia yang terus tanpa henti tidak bisa hanya dipahami sebagai ujian saja. kejadian itu mungkin juga adzab karena umat telah berbuat maksiat kepada Allah SWT. Kejadian itu juga bisa merupakan bagian dari hukum alam, karena mengikuti hukum kausalitas.
Demikian disampaikannya terkait pelaksanaan Muhasabah dan Istighatsah untuk Negeri di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (28/1/2021) malam atau malam Jumat ini. Kegiatan yang dihadiri sejumlah ulama dan pejabat negara ini juga akan disiarkan langsung dan bisa diikuti oleh umat Islam melalui zoom meeting dan youtube channel di akun Official TV MUI pada pukul 20.00 WIB. Istighatsah akan dipimpin oleh Habib Nabil Al-Musawwa yang dirangkai dengan doa dari sejumlah ulama.
Kiai Cholil Nafis menyampaikan, ketiga hal tersebut baik musibah, adzab atau fenomena alam itu, semuanya berada dalam kekuasaan Allah. Oleh karena itu pihaknya mengajak kepada umat Islam mengetuk pintu langit. "Kalau kejadian itu berkenaan dengan hukum alam ya Allah berikanlah kekuatan kepada alam ini agar bencana diangkat oleh Allah," ujarnya.
"Kalau ini berkaitan dengan dosa kami Ya Allah kita bertaubat kepadamu mengajak kepada seluruh anak bangsa dan seluruh dunia untuk kita bertaubat agar Allah memberikan keselamatan kepada kita semua. Kalau itu berupa ujian, kita memohon kepada Allah agar kita diberikan kekuatan, bertambah keimananan dan ketakwaan kita," tambahnya.
Ia menambahkan, Muhasabah dan Istighatsah yang berpusat di Majid Istiqlal ini merupakan bagian dari dakwah MUI kepada umat Islam di Indonesia khususnya untuk bersama-sama mendekatkan diri keada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana agar musibah atau azab, baik yang alam maupun non alam segera diangkat oleh ALlah SWT dari bumi Indonesia.
"MUI sebagai organisasi dari perkumpulan ormas-ormas, ulama dan cedekiawan juga ingin memberikan contoh dan mengajak agar kita semua meningkatkan doa kepada Allah sebagai senjata orang muslim dalam menghadapi segala hal, yakni dengan cara mendekatkan diri kepada Allah," demikian Kiai Cholil Nafis.*