UMMATTV JAKARTA--Menjadi lembaga dakwah sebaik mungkin, bahkan yang terbaik. Demikian tekad Dr Adian Husaini ketika akhirnya pada 22 September 2020 menerima amanah sebagai Ketua Umum Dewan Dawah masa khidmat 2020-2025. Ia pun mengajak pengurus baru untuk mewujudkannya.
Azzam itu dikonkretkan dengan kerja, kerja, dan kerja. Walaupun kepengurusan baru belum dilantik, Adian mengajak ‘’lari’’ jajaran pengurusnya. Bekerja keras menyiapkan program terbaik dan pasukan pelaksananya.
Komposisi kepengurusan Dewan Dakwah kali ini mengharmonikan dai dari kalangan senior dan yunior. Pengurus yunior yang merupakan mayoritas, rata-rata berumur 40 tahun.
Da’i-da’i muda itu mendominasi posisi Ketua Bidang. Mereka kebanyakan sarjana dakwah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Dawah (STID) Mohammad Natsir dan doktor-doktor alumni Universitas Ibn Khaldun Bogor. ‘’Ini menunjukkan keberhasilan program kaderisasi di lingkungan Dewan Dawah,’’ kata Ketum Adian Husaini.
Selama dua hari berturut-turut, Sabtu-Ahad, 17-18 Oktober 2020, Dewan Dakwah menggelar Rapat Kerja (Raker) Pengurus Pusat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia di Gedung Menara Dakwah Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat.
Raker diikuti anggota Dewan Pembina Hardi Arifin (81 tahun), M Siddik (78), dan Saifuddin Bahrum. Ketua Pembina Prof KH Didin Hafidhuddin berhalangan hadir lantaran menjalani tindakan jantung di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Rapat juga diikuti Ketua Dewan Pengawas Bachtiar Bakar, Ketua Umum dan 5 Wakilnya, Sekretaris Umum dan Wakilnya, Wakil Bendahara Umum, serta Para Ketua Bidang dan Badan Otonom.
Pada pembukaan Raker, Ketum Dr Adian Husaini mempresentasikan roadmap ‘’Peran Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia dalam Mewujudkan Indonesia Adil dan Makmur 2020-2045’’. Peta jalan itu di- breakdown dengan capaian-capaian strategis pada setiap 5 tahunnya.
Sebagai motivasi sekaligus apresiasi terhadap pengurus baru, Bachtiar Bakar membacakan sebuah syair: Idzaa raaita al-hilaala numuwwahu, aiqanta an-satashiiru badran kaamilan (Bila Anda telah melihat munculnya hilal, yakinlah sebentar lagi purnama 'kan menjelma).
Selanjutnya, bidang-bidang mempresentasikan outline program kerjanya untuk tahun 2021, yakni Bidang: Luar Negeri, Wakaf dan Asset, Zakat-Infak-Sedekah, Pendidikan, Pemberdayaan Organisasi Daerah, Pembinaan Dai, Kaderisasi Ulama, Polhukam, Kesehatan-Ketenagakerjaan-Pertanian, Ekonomi dan Pengembangan Usaha, Kerukunan Umat Beragama, Majelis Fatwa, Pusat Kajian Strategis, Ghazwul Fikri, Pengembangan Studi Al Qur’an, Pembinaan Keluarga, Kominfo, Bina Pesantren, Bina Dakwah Kampus, dan Bina Masjid, serta Dakwah Khusus. Juga, presentasi program kerja dua badan otonom: Muslimat Dewan Da'wah dan Pemuda Da'wah.
Program-program kerja disusun dengan merujuk pada lima misi atau panduan gerak Dewan Dakwah: Mengokohkan aqidah, Menegakkan syariah, Mempererat ukhuwah, Menjaga NKRI, dan Menggalang solidaritas Dunia Islam.
Sekretaris Umum Dewan Dakwah, Avid Solihin, memaparkan, hingga saat ini Dewan Dakwah yang sudah berusia 53 tahun memiliki perwakilan (Pengurus Wilayah) di 32 provinsi, mengelola 17 kampus dakwah (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M Natsir dan 16 Akademi Dakwah Indonesia) dengan 600-an kader da’i, dan menempatkan ratusan dai yang tersebar di berbagai pelosok Nusantara. Merekalah yang memakmurkan 700-an Masjid yang didirikan Dewan Dakwah dan masjid yang berafiliasi pada lembaga dakwah ini.*