Pesan Ulama kepada Umat Islam Sebagai Respons terhadap Perlawanan Penduduk Baitul Maqdis

Pesan Ulama kepada Umat Islam  Sebagai Respons terhadap Perlawanan Penduduk Baitul Maqdis

Bismillahirrahmanirrahim

Pesan Ulama dan Dai kepada Pejuang Penjaga Baitul Maqdis dan Kaum Muslim Sebagai Respons terhadap Perlawanan Penduduk Baitul Maqdis

Alhamdulillah serta shalawat dan salam buat Baginda Nabi, keluarga, dan Sahabatnya.

Menyusul penolakan murabithun (para penjaga) Baitul Maqdis terhadap seruan organisasi radikal pendudukan kepada bangsa Yahudi untuk memenuhi kawasan Pintu Damaskus, serta protes hingga perlawanan yang dilancarkan bangsa Palestina setelah tarawih pada malam tanggal 10 Ramadhan 1442 H. kemarin, Allah Ta’ala telah memberi karunia berupa kesempatan untuk memasuki Masjidil Aqsa diiringi takbir dan tahmid.

Sungguh kami berharap hadir di sana bersama kalian, memasuki Masjidil Aqsa sambil berseru “Wahai Aqsa, kami menebusmu dengan nyawa dan darah.”

Air mata bahagia kami menetes menyaksikan keberanian serta heroisme yang dengan izin Allah akan menghentikan rencana penyerbuan Yahudi ke Masjidil Aqsa pada tanggal 28 Ramadhan mendatang.

Sesungguhnya, kami ulama dan dai dari berbagai pelosok dunia Muslim mendukung kalian, murabitun dan pejuang sejati, dan menyampaikan pesan-pesan berikut:

Pertama, ulama dan dai menyampaikan selamat buat pemuda-pemuda Baitul Maqdis yang telah melawan dan menang menghadapi kebrutalan Zionis, pada peristiwa habbah (pergerakan) Pintu Damaskus. Kemenangan ini insya Allah menjadi pintu bagi kemenangan besar atas penjajah Zionis. Kemenangan tersebut menghidupkan kembali harapan bahwa ummat Muslim sesungguhnya sanggup meraih kemenangannya dengan kebebasan yang dia miliki.

Ramadhan dalam sejarah ummat Muslim adalah bulan kemenangan dan jihad. Maka ibadah terbaik yang dapat kalian lakukan pada bulan ini adalah jihad tersebut. Dengannya, kalian menjatuhkan moral musuh, kalian hidupkan asa ummat, serta mengembalikan posisi dan spirit Palestina ke pusaran diskursus. Semoga Allah Ta’ala menyembuhkan korban-korban terluka dan membebaskan putra-putra kalian yang tertawan.

Ketahuilah bahwa hati, doa, sikap dan ceramah-ceramah kami menyertai dan untuk mendukung kalian. Semoga Allah Ta’ala membersamai kalian, para pejuang yang telah berjanji suci untuk menjaga tanah Isra’ dan Mikraj Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Ketahuilah bahwa kalian tidak pernah sendiri, karena perjuangan ini adalah perjuangan seluruh ummat melawan kolonialisme, imperialisme, serta penistaan terhadap kehormatan dan kesucian. Camkan bahwa kemenangan itu diraih dengan sabar, walau sesaat.

Kedua, kami ulama dan dai menyeru para pejuang di seluruh bumi Palestina yang sanggup untuk mendatangi Masjidil Aqsa. Sehingga mereka menyertai pejuang murabithun di Masjidil Aqsa dan i’tikaf hingga tanggal 29 Ramadhan. Malam-malam tersebut adalah waktu diharapkannya Lailatul Qadar. Sehingga ribath (berjaga) di Masjidil Aqsa menjadi ribath di bumi terbaik, pada bulan terbaik, dan di malam-malam terbaik.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak boleh sengaja melakukan perjalanan (ibadah) kecuali kepada tiga masjid: Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsa.” (HR. Bukhari-Muslim)

Ketiga, kami menyeru seluruh elemen ummat untuk bergerak dan mendukung perjuangan penduduk Baitul Maqdis sesuai kemampuan masing-masing. Kami juga mengajak media yang indipenden untuk menjadi tribun yang berpihak pada kebenaran. Jadikanlah hari-hari ke depan sebagai era pembelaan terhadap Masjidil Aqsa dan penolakan terhadap segala tindakan penistaan. Biarkan musuh Zionis dan aliansinya melihat bahwa ummat ini mustahil menyerahkan Masjidil Aqsa atau menelantarkan penduduk Baitul Maqdis.

Kami juga mengajak setiap individu ummat untuk mendukung program-program demi mempertahankan kota, murabithun, serta penduduk Baitul Maqdis. Demikian pula agar para ulama mengajak segenap jamaah agar menjadikan porsi terbesar sumbangan pada bulan ini, baik itu yang wajib seperti zakat harta, fidyah puasa, kaffarat, dll.; maupun yang sunnah, ditujukan buat murabithun di Masjidil Aqsa. Sebab kelompok ini tergolong kepada “fii sabilillah” dalam zakat wajib. Sebagaimana dukungan material buat mereka termasuk jihad yang sama dengan jihad jiwa yang mereka lakukan. Padahal, merekalah saat ini yang menjadi garda terdepan dalam mempertahankan Masjidil Aqsa.

“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin.” (TQS. As-Shaf/61: 10-13).

Keempat, kami meminta kepada pemerintah kaum Muslim untuk memikul tanggung jawab terkait isu Palestina dengan menunjukkan sikap yang benar dan tegas. Kami juga berharap agar Organisasi Konferensi Islam dapat bergerak dan berperan dalam mempertahankan kesucian ummat.

Kelima, kami mengajak para khatib untuk mengkhususkan dua jumatan ke depan dalam rangka mobilisasi ummat menghadapi kebrutalan Zionis, mendukung perlawanan penduduk Baitul Maqdis, serta mengedukasi ummat tentang makar penjajah Zionis. Juga agar ummat memperbanyak doa pada waktu-waktu ijabah di bulan mulia ini bersama qunut nazilah demi mendukung perjuangan.

Terakhir, perlawanan terhadap rencana penerobosan besar-besaran Masjidil Aqsa pada tanggal 28 Ramadhan, yang bertepatan dengan perayaan Ibrani, yang dikampanyekan organisasi-organisasi radikal; merupakan tugas setiap Muslim. Namun demikian, perlawanan terdepan adalah saudara-saudara kita di Baitul Maqdis. Maka hendaknya mereka teguh berjaga dan bertahan. Sesungguhnya kesabaran dan pertahanan kalian merupakan kunci kemenangan dengan izin Allah Ta’ala. Awasi dengan sigap, siapkan jiwa, satukan kekuatan untuk melawan penistaan terhadap Masjidil Aqsa.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (TQS. Ali Imran/3: 200).

“Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” (TQS. ar-Rum/30: 47).

Rabu, 16 Ramadhan 1442 H./28 April 2021 M.

Sebelumnya :
Selanjutnya :