Pesan Ustadz Zaitun Rasmin: Gaza, Optimisme Indonesia, dan Peradaban Islam

Pesan Ustadz Zaitun Rasmin: Gaza, Optimisme Indonesia, dan Peradaban Islam

“Persoalan Gaza adalah kewajiban kita. Kita harus terus bersuara sampai genosida berhenti,” tegas Ustadz Zaitun di hadapan ribuan jamaah.

MAKASSAR UMMATTV.COM – Dalam Tabligh Akbar Tebar Dai Nusantara yang digelar di Masjid Anas bin Malik, Kampus STIBA Makassar, Ahad (7/9/2025), Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA, menyampaikan pesan mendalam terkait Palestina, kondisi bangsa, dan masa depan peradaban Islam.

“Persoalan Gaza adalah kewajiban kita. Kita harus terus bersuara sampai genosida berhenti,” tegas Ustadz Zaitun di hadapan ribuan jamaah.

Beliau juga mengingatkan bahwa musibah yang terjadi di tanah air belakangan ini menjadi momentum persatuan para pimpinan ormas Islam. Pertemuan yang awalnya diniatkan untuk membicarakan Palestina, akhirnya berkembang menjadi forum membahas kondisi bangsa. “Inilah takdir Allah, bahwa dalam situasi bangsa ini, para pemimpin Islam tetap bisa duduk bersama demi dakwah umat,” ujarnya.

Menurutnya, Ahlusunnah wal Jamaah meyakini bahwa meski dalam kondisi terzalimi, umat harus terus menebarkan dakwah. Dari sisi fiqh pun, keberadaan pemimpin meski dalam situasi sulit tetap lebih baik daripada ketiadaan pemimpin sama sekali.

Optimisme Indonesia Emas

Ustadz Zaitun menekankan pentingnya optimisme menuju Indonesia Emas. Menurutnya, kemajuan sebuah bangsa ditopang oleh politik yang stabil, keamanan yang terjaga, kesejahteraan, dan penguasaan teknologi. “Apakah dalam Islam tidak ada dorongan untuk itu? Ada! Kita punya zakat, sedekah, nilai-nilai keadilan, dan peradaban Islam yang pernah memimpin dunia,” jelasnya.

Beliau menegaskan bahwa sunnatullah dalam pembangunan peradaban adalah penguasaan ilmu dan teknologi, namun nilai adab dan pendidikan tetap berada di tangan umat Islam. “Inilah yang membuat kita yakin, bahwa Islam memiliki fondasi kuat untuk menjawab tantangan zaman,” tambahnya.

Program Sejuta Dai Nasional

Ustadz Zaitun juga menyinggung program strategis Wahdah Islamiyah, yakni Sejuta Dai Nasional. Menurutnya, ini adalah jawaban konkret bagi tantangan umat dan bangsa ke depan.

“Kita berharap dengan dakwah dan pembinaan umat ini menjadi awal terbentuknya peradaban Islam yang akan datang. Meski secara hitungan jumlah dai kita masih sedikit, namun keberadaannya insyaAllah akan terasa di tengah umat dan bangsa,” tuturnya.

Beliau menggambarkan peran para dai bagaikan garam: “Ibarat garam seliter yang dituang ke dalam kubangan air, mungkin tidak terlihat wujudnya, tetapi rasa asinnya pasti terasa.”

Menjaga Nilai Islam

Dalam penutupnya, Ustadz Zaitun mengingatkan bahwa meski ada fenomena orang beribadah tapi masih berbuat salah, hal itu tidak mengurangi pentingnya dakwah. “Manusia adalah tempat salah dan dosa, bahkan nabi pun pernah berbuat salah. Maka solat tetap wajib, dakwah tetap harus jalan, karena jawaban atas persoalan peradaban adalah kembali pada nilai-nilai Islam,” pungkasnya.

Sebelumnya :