Isu ketahanan keluarga menjadi sorotan utama dalam forum internasional bertajuk “Investing in Family Resilience to Face Contemporary Megatrends on Families
JAKARTA UMMATTV.COM Webinar dengan Tema “Investing in Family Resilience to Face Contemporary Megatrends”. Diselwnggarakan Koalisi Nasional Pembangunan Keluarga (KNPK) Indonesia bersama Penggiat Keluarga (GiGa Indonesia) pada INTERNATIONAL DISCUSSION FORUM ON FAMILIES (IDFF) 2025 pada Sabtu, 13 Desember 2025 pukul 08.00–12.00 WIB untuk sesi plenary dan dilanjutkan dengan sesi paralel pada pukul 13.00-16.00 WIB melalui zoom. Dihadiri 465 peserta
Isu ketahanan keluarga menjadi sorotan utama dalam forum internasional bertajuk “Investing in Family Resilience to Face Contemporary Megatrends on Families” yang menghadirkan Prof. Euis Sunarti sebagai narasumber utama.
Forum ini menekankan pentingnya penguatan kapasitas keluarga dalam menghadapi dinamika perubahan sosial, ekonomi, dan politik global.
Dalam sesi tanya jawab, peserta forum mengangkat berbagai pertanyaan kritis terkait kekuatan dan kapabilitas dasar yang perlu dimiliki keluarga agar mampu mendukung pertumbuhan anggota keluarga sekaligus melindungi diri dari gangguan besar pada masa transisi keluarga. Diskusi menegaskan bahwa keluarga perlu memiliki kemampuan proaktif dalam mencegah bencana sosial dan adaptasi, komunikasi yang efektif, serta sistem nilai yang kuat agar tetap berfungsi optimal di tengah perubahan.
Tantangan implementasi pendekatan ekologi keluarga dalam kebijakan dan program intervensi keluarga di Indonesia melalui pembangunan ramah keluarga, diyakini menjadi solusif. Pendekatan ini dinilai penting karena memandang keluarga sebagai bagian dari sistem yang saling terhubung dengan lingkungan sosial, ekonomi, dan kebijakan publik. Namun, keterbatasan koordinasi lintas sektor dan kesenjangan sumber daya masih menjadi hambatan utama dalam penerapannya.
Selain itu, strategi penguatan keluarga agar tidak hanya mampu bertahan (survive), tetapi juga menjadi resilien dan transformatif di tengah arus megatren global turut dibahas. Prof. Euis menekankan perlunya investasi jangka panjang pada keluarga melalui kebijakan yang responsif, pendidikan keluarga, serta penguatan jejaring sosial berbasis komunitas.
Forum ini juga menyoroti kondisi keluarga di Indonesia yang kerap menjadi unit paling kecil sekaligus paling rentan akibat keputusan ekonomi dan politik di tingkat global dan nasional. Meski demikian, keluarga justru dituntut menjadi pihak yang paling adaptif dalam menghadapi dampak perubahan tersebut.
Melalui forum ini, para peserta sepakat bahwa penguatan ketahanan keluarga bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan memerlukan dukungan sistemik dari negara, komunitas, dan berbagai pemangku kepentingan. Investasi pada keluarga dipandang sebagai fondasi strategis dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan di masa depan.
Perlu ada Undang Undang yang mendukung pembangunan ramah keluarga. Sbg investasi resikiensi keluarga indonesia, ungkap Prof Euis Sunarti