Prof Veni Hadju : BERBEDA (41)

Prof Veni Hadju : BERBEDA (41)

Mayoritas masyarakat menganggap stunting sama dengan gizi buruk (anak yang sangat kurus). Padahal sudah sering para ahli menyampaikan bahwa diagnosis anak pendek dan kurus sangat berbeda.

Pesan Dakwah, 20 Jumadil Akhirah, 1445H

By: Prof. Veni Hadju


Banyak yang belum bisa membedakan anak pendek (stunting) dan anak kurus (wasting). Banyak juga yang tidak mau peduli dengan perbedaannya. Pernah saya bertanya kepada seorang ibu kader dalam suatu pertemuan terkait apa yang diketahuinya tentang stunting dan dijawab bahwa stunting kalau anak itu pendek dan kecil. Ada tiga peserta lainnya juga ditanyakan hal yang sama dan tidak ada satu pun menjawab singkat dan jelas. Padahal stunting itu cukup menyebut bahwa tinggi badan Balita yang lebih rendah dari batas bawah standar yang telah ditentukan para ahli (standar WHO).


Mayoritas masyarakat menganggap stunting sama dengan gizi buruk (anak yang sangat kurus). Padahal sudah sering para ahli menyampaikan bahwa diagnosis anak pendek dan kurus sangat berbeda. Melalui pengukuran berat badan (BB) dan Panjang Badan (PB untuk anak di bawah dua tahun) atau Tinggi Badan (TB untuk anak dua tahun ke atas) dapat dibedakan ke duanya. Anak pendek bila PB atau TB menurut umur di bawah batas bawah standar sedangkan anak kurus apabila BB menurut PB atau TB di bawah batas bawah standar.


Menjadi pendek penyebabnya terjadi masa lampau sehingga jalan terbaik adalah pencegahan. Menjadi kurus, penyebabnya adalah saat ini sehingga tindakannya adalah segera memberi makanan yang adekuat setelah penyebab infeksi (bila ada) ditangani dengan baik. Kalau anak pendek juga sekaligus kurus maka itu juga harus diprioritaskan diberi makanan tambahan. Anak pendek dengan berat badan normal (tidak kurus) dianjurkan untuk tidak diberi makanan tambahan. Bahkan, pemberian makanan tambahan pada anak seperri ini akan membuat anak menjadi gemuk dan ini tidak baik bagi kesehatan anak. Begitulah Allah mengatur pertumbuhan seorang anak agar orang yang berpikir dapat mengambil pelajaran. Allah berfirman:


Afa may ya'lamu annamaaa ungzila ilaika mir robbikal-haqqu kaman huwa a'maa, innamaa yatazakkaru ulul-albaab.


"Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran,"

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 19)


PERHATIKAN BEDANYA STUNTING DAN WASTING DALAM PROGRAM DI LAPANGAN.

Sebelumnya :
Selanjutnya :