Prof Veni Hadju : STUNTING (3)

Prof Veni Hadju : STUNTING (3)

Tingkat pendidikan juga menjadi dasar agar literasi gizi dan kesehatan lebih baik.

anak yang pendekApa penyebab STUNTING itu prof? Pertanyaan ini diajukan seorang reporter saat wawancara. Saya menangkap bahwa reporter ini ingin sekali mendengar jawaban yang jelas dari saya. Saya meminta dia paham bahwa stunting itu penyebabnya bukan kondisi saat ini, namun bisa saja penyebabnya adalah kekurangan gizi saat bayi dalam kandungan atau kekurangan gizi mikro (vitamin dan meniral) pada ibu sebelum menikah atau saat remaja putri yang berdampak terhadap pertumbuhan anak.

Berbeda sekali dengan penyebab anak gizi kurang atau gizi buruk (wasting). Wasting ini sering disebut anak kurus. Anak kurus adalah terjadi kekurangan gizi saat ini atau kekurangan gizi akut. Sedangkan stunting disebut kekurangan gizi kronis. Itulah sebabnya banyak yang protes ketika anaknya disebut stunting sedangkan anaknya tanpak sehat, cerdas, dan sangat aktif. Jadi, penyebab stunting memang bukan kondisi masa kini kecuali selain pendek anak tersebut juga kurus. Anak yang pendek (stunting) plus kurus (wasting) harus ditangani khusus oleh dokter. Kalau hanya stunting saja (tidak kurus), anak tersebut hanya diberi pelayanan dasar agar tetap sehat.

Pemerintah telah bergerak cepat untuk mencegah kekurangan gizi kronis ini (stunting). Perbaikan perilaku masyarakat agar ibu hamil tidak anemia, agar penyakit infeksi dicegah melalui perbaikan sanitasi dan air bersih, meningkatkan akses makanan yang bergizi khususnya ibu hamil dan anak Baduta. Tingkat pendidikan juga menjadi dasar agar literasi gizi dan kesehatan lebih baik. Di lain pihak, perbaikan infrastruktur yang terkait dengan peningkatan ekonomi masyarakat lebih diperhatikan. Tentu, yang tidak kalah pentingnya adalah intervensi gizi agar tidak terjadi kekurangan gizi yang akut.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya: wamaa adraaka mal'aqabah, fakku raqabatin au ith'aamun fii yaumin dzii mas'ghabatiy yatiiman dzaa maqrabatin aumiskiinan dzaa matrabah (Al-Balad 90:12-16). Artinya: Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir.

TINGKATKAN PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN DI MASYARAKAT UNTUK PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.

Sebelumnya :
Selanjutnya :