Mujahiddin mengajak para peserta merenungi tentang proses turunnya Alquran.
UMMAT BOGOR—Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jawa Barat menggelar webinar nasional “Mempersiapkan Generasi Emas di Masa Bonus Demografi”, Sabtu (18/7/2020).
Acara ini diikuti oleh 160 peserta yang terdiri dari praktisi PAUD, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Rektor UIKA Dr H E. Mujahiddin, M.Si dalam sambutannya mengatakan bonus demografi diperkirakan terjadi pada tahun 2030.
“Dimana hampir 68 persen penduduk Indonesia saat itu akan masuk di dalam usia produktif, sehingga produktivitas yang bisa dilakukan oleh penduduk Indonesia akan sangat tinggi,” ungkap Mujahiddin.
Mujahiddin melihat kesempatan tersebut tidak boleh disia-siakan. “Kita harus berupaya menjadikan bonus demografi ini menjadi sesuatu yang positif bagi bangsa kita,” ujar dia.
Mujahiddin mengajak para peserta merenungi tentang proses turunnya Alquran. Dikatakan dia, Allah SWT menurunkan Alquran pertama kali surat Al-Allah ayat 1 – 5.
“Dimana dalam ayat tersebut terdapat 25 kalimat, dan saya mengambil tiga hal yang bisa kita peroleh,” kata dia.
Yang pertama adalah kunci seseorang untuk sukses hidup adalah dengan membaca. Untuk memanfaatkan bonus demografi secara positif, maka generasi muda harus ditanamkan kebiasaan membaca.
“Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa membaca kita relatif tinggi tetapi kualitas bacaannya yang relatif rendah, dimana anak anak kita rajin membaca tapi membaca whatsapp dan membaca yang lainnya sehingga kualitas bacaannya relatif rendah,” papar Mujahiddin.
Kedua, Allah SWT memerintahkan umat Islam memiliki media-media yang efektif untuk pembelajaran. Allah berfirman di dalam surat Al-Alaq "Bacalah nama tuhan mu yang maha menganugerahkan, yang maha pemurah yang mengajarkan manusia dengan perantaraan pena".
“Kita menangkap makna pena sebagai media, kalau sekarang pada masa pandemi covid-19, media yang efektif adalah media teknologi informatika, oleh karena itu mari kita gunakan media ini untuk menunjang pembelajaran,” jelas Mujahiddin.
Ketiga, dari surat Al-Alaq bahwa yang memberi ilmu pengetahuan kepada setiap manusia adalah Allah SWT. Menurut Mujahiddin, pada proses pembelajaran para orangtua harus mendidik anak-anaknya dengan keimanan pada Allah Ta’ala.
“Kita tidak boleh meniadakan Allah SWT dalam semua proses kehidupan kita, kita sudah kenyang membaca dari sejarah bagaimana bangsa kita dahulu berpecah belah karena masalah ketuhanan ini,” ujar dia.
“kita sudah sepakat bahwa sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kata lain kalau kita ingin generasi kita menjadi generasi yang memberikan surplus dan bonus demografi ini menjadi bonus yang surplus untuk bangsa kita, maka kita harus mendidik generasi emas menjadi yang berketuhanan,” tambah Mujahiddin.
Pada webinar ini hadir beberapa narasumber seperti Masitowati Gatot (Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP UIKA Bogor dan Asesor BAN PAUD dan PNF), Ita Yusnita (Litbang PAUD Yayasan Ummul Quro), Yasmine Yessy Gusman (Ketua I Ikatan Doktor PAUD Indonesia -IKAD PAUDI), dan Wembi Syarif Chan (Kepala Seksi Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor).*