+6281 1987 271
[email protected]
Beranda
Profil
Berita
Artikel
Video
Tetap Waspada, Tren Bencana Hidrometeorologi Terus Meningkat
UMMATTV, JAKARTA - Tren bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang terus meningkat tiap tahun disebabkan krisis perubahan iklim yang diperparah ulah manusia.
Penguatan upaya mitigasi perubahan iklim Indonesia penting segera dilakukan, yang saat ini sedang menjadi sorotan dunia sebagai Presidensi G20 sepanjang tahun ini.
Begitu dikemukakan Ahli Hidrologi Yanto, PhD. saat menjadi pembicara Diskusi Publik Dwi Mingguan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bertema "Kaitan Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi”, di Sekretariat PJMI, Jakarta Timur, Rabu (28/9).
Diskusi Publik Dwi Mingguan memasuki edisi kedua ini merupakan kegiatan kolaborasi Barisan Nusantara (BN) dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI).
"Tren jumlah bencana (Hidrometeorologi) selalu naik setiap tahun mulai terjadi 1980 di mana awal terjadinya perubahan iklim," kata Yanto.
Dalam diskusi publik kali ini yang dimoderatori Sekjen PJMI, W. Suratman, Yanto juga menekankan, kebutuhan untuk melakukan upaya dan strategi pemerintah dalam penanganan perubahan iklim sangat mendesak karena bencana kekeringan dan banjir semakin berdampak pada kehidupan banyak orang, khususnya masyarakat Indonesia.
"Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim perlu ditingkatkan, selain tentunya dengan cepat melakukan pengurangan emisi karbon," ujarnya.
Selain itu, pentingnya menanamkan kesadaran pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana menjadikan masyarakat lebih siap dan tidak khawatir akan adanya ancaman bencana yang bisa datang kapan saja.
"Ketangguhan Bencana pada masyarakat diharapkan menjadikan masyarakat mengerti bagaimana menyikapi bencana hidrometeorologi yang sebenarnya," pungkas Yanto.
Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2022 hingga Selasa (27/9), tercatat 2.597 bencana terjadi di Indonesia yang didominasi oleh bencana cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor.
Bencana alam menimbulkan korban meninggal dunia 144 jiwa, hilang 25 jiwa, 750 luka-luka dan terdampak dan mengungsi 3.010.512 jiwa.
Adapun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah mengeluarkan beberapa peringatan dini cuaca ekstrem. Sejumlah wilayah yang masuk ke dalam kategori waspada potensi cuaca ekstrem meliputi beberapa kawasan, mulai dari Aceh hingga Papua Barat.
Rangkaian peristiwa bencana hidrometeorologi terjadi saat penyelenggaraan Presidensi Indonesia di G20, saat pemerintah berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran cicin api pasifik _(ring of fire)_, dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, menyebabkan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana.
Oleh sebab itu, pentingnya bagi warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk terus melakukan upaya-upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Paradigma kita terhadap bencana sudah berubah dari respon ke kesiapsiagaan, sejarah transformasi kelembagaan penanggulangan bencana dimulai setelah terjadinya bencana tsunami Aceh tahun 2004,”jelas Yanto.
**
Program Sinergi PJMI-BN
Sekjen Barisan Nasional (BN) Dr. Suryadi Nomi, mengapresiasi kegiatan kolaborasi Barisan Nusantara (BN) dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) melalui pelaksanaan diskusi publik dwi mingguan yang digelar seriap hari Rabu malam.
Dia mengharapkan diskusi ini menjadi trendsetter isu-isu yang dapat mencerahkan masyarakat.
"Kerjasama program sinergi ini harus terus berlanjut. BN memiliki pakar dan cendekiawan yang mumpuni di bidangnya masing-masing," ujarnya.
Suryadi juga menyatakan, kehadiran media sangat strategis dalam memberikan edukasi dan peringatan yang dapat merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik
"Peran media dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai komunikator serta _agent of change_ dan sarana interaksi," pungkasnya.
Jakarta, 29 Septermber 2022
*Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI)*
*Barisan Nusantara (BN)*
Sebelumnya :
Seminar Bekam Berdaya Sukses Terselenggara, WIZ Dukung Lebih Bermartabat
Selanjutnya :
Khotbah Jumat : Belajar dari Doa dan Keteguhan Nabi Zakaria
Kategori
Artikel
Berita
Program Acara
Event
Foto
Audio
Video
Muslimah
Ummat TV Peduli
Info
Pemotongan dan Penyaluran Hewan Qurban di Masjid Al Itisham Budi Agung Bogor Sebanyak 53 Ekor*ko
Postingan Terbaru
Studi Edukasi Pengurus LPYP DPP Wahdah ke Pesantren ABATA Temanggung
Okt 13, 2025
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara
Okt 13, 2025
DPW Wahdah Islamiyah DKI Jakarta Gelar Kajian Spesial Bersama Ustadz Zaitun Rasmin
Okt 12, 2025
MBS Prambanan Berawal dari Nol Aset jadi Inspirasi Lembaga Pendidikan Wahdah Islamiyah
Okt 11, 2025
Rombongan Pengurus YPWI dan Kepala Sekolah Wahdah Kunjungi MUHI Yogyakarta
Okt 07, 2025
Jurnalis Ummattv.com dan Berdaulat.id Ikuti Uji Kompetensi Wartawan di UMJ
Okt 06, 2025
UKW UMJ Ke 17 Tekankan Niat Ikhlas sebagai Pondasi Profesi Jurnalis
Okt 06, 2025
Prof. Veni Hadju: Makan Bergizi Gratis Langkah Baik, Tapi Jangan Abaikan Aspek Higienis
Okt 05, 2025
Prof Evi : Tata Kelola MBG Harus Dibenahi dari Pusat Hingga Daerah
Okt 04, 2025
Prof. Evi Satispi Soroti MBG Ketidaktepatan Sistem dan Kurangnya Pendekatan Lokal dalam Implementasinya
Okt 04, 2025