Perumpamaan teman yang baik dan buruk adalah nasihat yang sangat berharga dalam kehidupan sosial. Kita diajarkan untuk bijak memilih lingkungan dan orang-orang yang memengaruhi kehidupan kita
Oleh Aswar Hasan
"مثل الجليس الصالح والجليس السوء كحامل المسك ونافخ الكير، فحامل المسك إما أن يحذيك، وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحًا طيبة، ونافخ الكير إما أن يحرق ثيابك، وإما أن تجد ريحًا خبيثة."
Artinya:
"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi, mungkin ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu membelinya darinya, atau setidaknya kamu mendapatkan aroma harum darinya. Adapun pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu, atau kamu mendapatkan bau busuk darinya." Hadis ini diriwayartkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari dan Imam Muslim dalam Shahih Muslim.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar ungkapan bahwa teman memiliki pengaruh besar terhadap perilaku dan karakter seseorang. Rasulullah SAW memberikan pengajaran tentang hal ini melalui hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim tersebut di atas.
Hadis ini mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang relevan sepanjang masa, terutama dalam membangun hubungan sosial yang positif. memiliki teman yang baik sangat penting. Berikut beberapa alasannya:
Pertama, Berpengaruh positif. Memiliki teman yang baik bisa untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, menjauhi larangan agama, dan mendorong untuk terus belajar serta meningkatkan kualitas diri.
Kedua, Memberi dukungan dalam beribadah. Dalam menjalankan ibadah, seorang teman yang baik akan menjadi motivator dan sahabat yang selalu mendukung dan bisa menjadi teladan. Teman yang baik adalah sosok yang bisa dijadikan contoh dalam berperilaku baik, sehingga kita bisa belajar darinya.
Ketiga, Bisa memberi perlindungan dari hal negatif. Teman yang baik akan menjauhkan kita dari pergaulan yang buruk dan pengaruh negatif lainnya.
Keempat, Memberi ketenangan hati. Persahabatan yang tulus akan memberikan rasa nyaman dan ketenangan hati.
Dalam Islam, memilih teman yang baik adalah anjuran yang sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Jadi, memilih teman yang baik adalah investasi untuk masa depan kita di dunia dan akhirat.
Kembali pada hadis pertama tadi, mengisyaratkan bahwa:
Teman yang baik itu, seperti pembawa minyak wangi. Rasulullah SAW menggambarkan teman yang baik seperti seseorang yang membawa minyak wangi. Hubungan dengan teman seperti ini akan selalu membawa manfaat, meskipun dalam bentuk yang berbeda-beda diantaranya; memberi manfaat langsung. Teman yang baik akan selalu mendukung kita dengan nasihat yang membangun, membantu saat kesulitan, dan mendorong kita untuk menjadi lebih baik.
Di samping itu, meningkatkan kualitas hidup. Bahkan, jika kita tidak mendapatkan manfaat langsung, keberadaannya akan membawa aura positif, semangat, dan motivasi dalam hidup kita. Memberi pengaruh positif. Kedekatan dengan orang yang berperilaku baik akan membantu kita secara tidak langsung untuk meniru sifat-sifat baik tersebut.
Sementara itu, teman yang buruk seperti Pandai Besi. Teman yang buruk diibaratkan seperti pandai besi. Hubungan dengan teman seperti ini berpotensi membawa kerugian. Perilaku negatif teman yang buruk bisa langsung memengaruhi kita, baik dalam bentuk tindakan yang merugikan atau nasihat yang menyesatkan.
Bahkan jika kita tidak terlibat langsung dalam perbuatan buruk, kehadiran teman seperti ini bisa mencoreng nama baik kita atau memengaruhi cara pandang orang lain terhadap kita.
Seseorang yang terus-menerus berada di lingkungan yang buruk akan sulit menjaga integritas dan kebaikan dirinya. Olehnya itu, penting untuk memilih teman dengan bijak.
Hadis ini menjadi pengingat pentingnya memilih teman yang membawa kebaikan dalam hidup kita. Rasulullah SAW sangat menekankan pengaruh teman dalam membentuk karakter seseorang.
PERLUNYA MENJADI TEMAN YANG BAIK BAGI ORANG LAIN
Kita juga harus berusaha menjadi pribadi yang membawa manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Jadilah seperti pembawa minyak wangi, yang keberadaannya selalu memberikan nilai positif, baik melalui tindakan, ucapan, maupun akhlak.
Perumpamaan teman yang baik dan buruk adalah nasihat yang sangat berharga dalam kehidupan sosial. Kita diajarkan untuk bijak memilih lingkungan dan orang-orang yang memengaruhi kehidupan kita, sekaligus menjadi pribadi yang baik bagi orang lain. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus berada di jalan kebaikan dan dikelilingi oleh teman-teman yang membawa manfaat. Insya Allah