Aswar Hasan : Tahun Ini Harus Lebih Baik dari Tahun Lalu

Aswar Hasan : Tahun Ini Harus Lebih Baik dari Tahun Lalu

"Jika prestasi hari ini buruk daripada kemarin, kita termasuk orang yang celaka. Jika prestasi kita sama,....

TAHUN INI HARUS LEBIH BAIK DARI TAHUN LALU

Oleh Aswar Hasan

Sebuah nasihat bijak mengatakan :

"Jika prestasi hari ini lebih buruk daripada kemarin, maka kita termasuk orang yang celaka. Jika prestasi kita sama, kita termasuk orang yang merugi. Namun, jika hari ini lebih baik daripada kemarin, maka kita adalah orang yang beruntung."

Manusia butuh nasehat sebab itulah nasehat dianggap obat kehidupan. Nasihat tersebut di atas mengandung pelajaran mendalam tentang pentingnya mengevaluasi untuk memperbaiki diri setiap hari. Dalam kehidupan, setiap manusia pasti menghendaki keberuntungan dalam hidupnya dan menghindari kerugian, apalagi kecelakaan yang berakibat kerugian dan keburukan.

Waktu terus berlalu, dan tak pernah kembali lagi. Tetapi bagi kita seorang mukmin, setiap detik yang berlalu adalah peluang untuk memperbaiki diri untuk belajar dari kesalahan, dan melangkah lebih baik menuju masa depan yang lebih baik.

Ketika seseorang tidak memanfaatkan waktunya untuk kebaikan bagi dirinya dan bahkan terjebak dalam kehinaan, maka ia termasuk dalam golongan orang yang celaka. Allah SWT berfirman:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh." (QS. Al-‘Asr: 1-3).

Jika tidak ada kemajuan itu sama halnya dengan kemunduran. Sementara Allah menciptakan manusia dengan potensi yang besar untuk terus berkembang dan maju. Jika kita hanya berjalan di tempat, tanpa belajar untuk meningkatkan kualitas diri, maka mereka itu tergolong  orang yang merugi.

Sementara itu, orang yang beruntung adalah mereka yang berhasil menjadikan setiap harinya sebagai langkah menuju kebaikan dan keberhasilan. 

Kemajuan tersebut tidak mesti dalam hal besar. Perubahan untuk kemajuan yang kecil tapi konsisten, seperti memperbaiki ibadah, belajar ilmu baru, atau membantu sesama, adalah bentuk keberuntungan dan keberhasilan yang nyata.

Nasihat tersebut (Tetapi bukanlah hadis sebagaimana difahami sebagian orang) adalah pengingat untuk kita semua. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi lebih baik, dan lebih bermanfaat, serta lebih dekat kepada Allah. Olehnya itu,  jadikan waktu sebagai sahabat, bukan musuh. Karena dengan waktu itu, mereka yang mampu memanfaatkannya  dengan baik agar menjadi orang yang beruntung, di dunia dan akhirat.

Manusia butuh nasehat sebab itulah nasehat dianggap obat kehidupan. Secara prinsip, pernyataan tersebut di atas sesungguhnya selaras dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu meningkatkan kualitas amal dan kehidupan, seperti dalam Al-Qur'an: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39).

Nasehat itu, juga sesuai dengan hadis Nabi yang menekankan pentingnya amal yang konsisten: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi, walau pun pernyataan/nasehat tersebut  tidak bersumber dari hadis sahih, ia tetap mengandung hikmah yang sejalan dengan ajaran Islam, yaitu memotivasi kita untuk lebih maju lagi. Wallahu a’lam bisawwabe.

Sebelumnya :