UMMATTV, JAKARTA--Program Berbagi Tuk Sesama (BTS) kini bermetamorfosa menjadi Berdonasi Tuk Sesama. Salah satu program unggulan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Kemandirian Umat (LAZISKU) itu juga memperluas cakupan obyek berbagi.
Jika semula dibagikan kepada jamaah usai shalat Jumat, kegiatan BTS LAZISKU pada Jumat (24/12) kemarin dialihkan ke jalan dengan sasaran "manusia gerobak" di kawasan elite Jakarta.
"BTS on the road di daerah Kebayoran Baru, Mampang, Buncit, Pejaten, Pasar Minggu, TB Simatupang dan Fatmawati dilaksanakan pada Jumat, 24 Desember 2021," terang Ditianingsih, yang mengkoordinir relawan LAZISKU dalam kegiatan tersebut.
Dikatakan Dita usai kegiatan, BTS kali ini diutamakan untuk "manusia gerobak" yang semakin menjamur, pemulung pengamen dan pedagang asongan.
"Ironis, mereka berada dan berkeliaran di jalanan di antara gedung-gedung megah dan di lingkungan rumah-rumah mewah. Gerobak mereka dijadikan tempat tinggal beserta anak istrinya," ungkap Ditianingsih yang biasa dipanggil Dita ini prihatin.
Diakui Dita, pihaknya tak sampai menelisik lebih jauh, apakah gerobak itu ada yang memang hanya untuk membawa barang bekas, atau sebenarnya kosong dan hanya sebagai "gaya hidup" untuk mencari nafkah dari kedermawanan orang-orang, terutama di hari Jumat.
"Karena kita temui juga, banyak orang yang bersedekah berupa uang dan makanan di hari Jumat," imbuh Dita.
Dengan berseloroh, Dita mengingatkan agar jangan sampai nanti mereka minta nomor polisi untuk gerobaknya, karena semakin banyaknya gerobak yang berkeliaran di jalan.
"Yang jelas ini adalah potret Jakarta, antara kemiskinan dan kemegahan bersebelahan dan bertetangga dekat. Jadi PR kita bersama untuk mengantisipasinya," lanjut Dita.
Harapan Dita kepada Pemprov DKI Jakarta agar dapat segera melakukan pemberdayaan kepada mereka yang masih termasuk angkatan kerja ke sektor riil atau jasa.
"Mereka masih kelihatan gagah dan sehat, sehingga tenaga mereka mestinya bisa dimanfaatkan," imbuh Dita.
Sementara mereka yang sudah masuk kategori lansia perlu ada bantuan untuk bisa hidup layak sesuai program SDGs (Sustainable Development Goals), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
"Karena mereka yang melahirkan generasi muda, sehingga Jakarta menjadi kota modern yang ramah dan manusiawi," pungkas Dita.*