Dai Pemberdaya Cordofa Dompet Dhuafa Gelar Evaluasi Program Bersama IMZ Consulting

Dai Pemberdaya Cordofa Dompet Dhuafa Gelar Evaluasi Program Bersama IMZ Consulting

Program kolaborasi antara dakwah dan pemberdayaan menjadi program unggulan dari Cordofa Dompet Dhuafa, dengan membekali dai-dai ilmu penguatan dakwah dan juga pemberdayaan.

UMMATTTV.COM JAKARTA  - Kemandirian merupakan tujuan dari proses pemberdayaan masyarakat, yang dibagi menjadi tiga jenis yakni kemandirian material, kemandirian intelektual (pola pikir yang kritis dan sistematis), serta kemandirian manajemen (kelembagaan masyarakat), Selasa (29/11/2022)

Program kolaboraksi antara dakwah dan pemberdayaan menjadi program unggulan dari Cordofa Dompet Dhuafa, dengan membekali dai-dai ilmu penguatan dakwah dan juga pemberdayaan. Para dai diharapkan mampu menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin juga menjadi pendorong kemandirian di wilayah kawasan terluar, terpelosok dan perbatasan.

Sebanyak 20 peserta Dai Pemberdaya Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa) melakukan Rapat Kerja Nasional di Hotel 88 Fatmawati Jakarta dengan topik evaluasi dan penguatan desain pemberdayaan menuju transformasi sosial. Acara ini berlangsung selama 6 hari 25 - 30 November 2022. 

Materi Evaluasi Pemberdayaan Dai Pemberdaya disampaikan oleh Ir. Nana Mintarti, MP., Associate Expert IMZ yang juga Komisioner Baznas periode 2015-2020. "Kita sangat mengapresiasi ikhtiar yang telah dilakukan oleh para Dai Pemberdaya, terutama dalam mengembangkan program pemberdayaan di tiap-tiap wilayahnya. Bahkan ada yang mengusahakan bantuan dengan dana pribadi, meski belum disupport Dompet Dhuafa tetapi sudah berkontribusi kepada binaan atau jamaahnya", ujar ibu Nana menambahkan.

Pada kesempatan kali ini, juga dilakukan presentasi berbagai macam pemberdayaan baik yang existing maupun perencanaan yang disusun, yang kemudian diberikan feedback dari fasilitator. Diantaranya Ust. Muslihon Abu, pemberdayaan ikan gabus dan sayur mayur di Merauke, Ust. Muhidur, pemberdayaan lele dan bawang merah di Soe, Ust. Haikal Rahman tentang potensi tempe dan keripik di Concong, serta Ust. Nurul Yaqi tentang potensi ikan nila mosek di Wamena.  

"Para Dai diharapkan juga dapat berkerjasama dengan expert-expert di bidang pemberdayaan yang memang fokus sesuai dengan potensi di wilayah tersebut. Kita perlu menggali local hero agar dapat memberdayakan jamaah atau binaan asli. Perkuat juga aspek pencatatan dan budaya menulis agar tiap proses pemberdayaan dapat terdokumentasi dengan baik", papar Prasetyo Wibowo fasilitator IMZ Consulting. 


Reporter: Prasetyo Wibowo (Manager Training and Business Development IMZ

Sebelumnya :
Selanjutnya :