UMMATTV, JAKARTA--Sampai saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlanjut di sejumlah daerah Indonesia, termasuk Jakarta.
Hal tersebut membuat banyak masyarakat terdampak, mulai dari kehilangan mata pencaharian, di-PHK bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan alasan tersebut, Gerak Bareng menggagas program “Tetangga Bantu Tetangga.”
“Program ini diinisiasi untuk membantu kesulitan masyarakat yang kekurangan. Sekitar 267 Keluarga atau sekitar 1.068 Jiwa, ” kata Ahmad Zaki, Pendiri Yayasan Gerak Bareng di Garasi Hijrah, Jl KPBD, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakbar, Jumat (16/9).
Setiap hari selama PPKM, program ini bergulir hingga pukul 07.00 pagi.
Warga RW 01 Sukabumi Selatan, terutama ibu-ibu merasa bersyukur dengan program tersebut. Seperti yang dirasakan Ibu Jaja yang ikut antre selepas Subuh, sejak pukul 05.00 .
“Saya dan warga berharap program ini berlanjut hingga akhir PPKM, sampai warga bisa beraktivitas dan mencari nafkah seperti biasa,” kata Bu Jaja.
Bahan-bahan sayur dan sembako yang disediakan diantaranya, sayur, beras, minyak, telur, ikan dan bumbu dapur. Mereka masak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Semua kebutuhan untuk memasak ini disediakan cuma-cuma alias gratis. “Belanja nol rupiah bayar pakai doa begitulah istilah kekiniannya,” tambah Zaki.
Mereka yang antre tetap mengedepankan protokol kesehatan, yakni tetap menggunakan masker.
Barang belanjaan yang diperoleh warga setiap harinya bervariatif nilainya, mulai dari Rp25.000 hingga Rp80.000 setiap harinya.
Program ini telah berlangsung 13 hari sejak masa PPKM diperpanjang oleh pemerintah, yakni mulai 4 Agustus hingga 24 Agustus 2021.
Zaki mengeklaim program ini tepat sasaran, karena relawan langsung yang melakukan assessmen penerima manfaat di setiap RT, mencari warga yang benar-benar membutuhkan.*