Heboh Spirit Doll, Bimas Islam: Jangan Menurunkan Nilai Kemuliaan Manusia

Heboh Spirit Doll, Bimas Islam: Jangan Menurunkan Nilai Kemuliaan Manusia

UMMATTV, JAKARTA--Boneka arwah atau spirit doll belakangan tengah menjadi tren. Mulai dari orang biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren adopsi boneka tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Fuad Nasar menyatakan, spirit doll dan benda apapun yang tidak bernyawa tidak perlu dianggap seolah punya ruh dan tidak layak dipercayai membawa hoki/keberuntungan atau sebaliknya. Hobi mengoleksi karya seni dan mainan mirip makhluk hidup tidak ada salahnya, asal tidak berlebihan.

“Mempercayai adanya unsur ruh dan kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam apa pun berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Maha Esa,” katanya kepada tim pemberitaan Bimas Islam, Rabu (05/01).

Selain itu, Fuad menilai, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.

"Manusia adalah puncak ciptaan Allah, makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya. Hanya manusia yang diberi ruh oleh Allah sejak masa janin dalam rahim ibu untuk menggerakkan jasad dan jiwa. Kemuliaan manusia melebihi malaikat yang diciptakan dari cahaya dan mengatasi iblis yang diciptakan dari api. Manusia lebih tinggi daripada jin dalam kejadiannya. Keistimewaan manusia dengan perjalanan hidupnya mengalami alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh/alam kubur hingga alam akhirat, tidak bisa filsafat dan sains menguak misterinya yang menakjubkan,"  tegasnya.

Fuad menjelaskan, di alam semesta hanya ada Allah Swt, alam, dan manusia. Menyangkut hubungan ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak bisa memberi pengaruh supranatural terhadap kehidupan manusia. Alam tunduk kepada manusia sebagai khalifah Allah di bumi, sedang manusia dan alam tunduk kepada Allah Swt.

“Manusia yang memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan jangan tergelincir ke dalam perasaan dan perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah,” tuturnya.

Fuad menyatakan, dalam Al-Quran ditegaskan agar manusia hanya takut dan berharap kepada Allah, bukan kepada sesama ciptaan-Nya, apalagi benda yang dibikin oleh tangan manusia. Bahkan Nabi dan Rasul tidak diberi pengetahuan oleh Allah tentang ruh dan alam ghaib kecuali sangat terbatas dan sedikit.

“Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, tidak bisa memanggil ruh dari alam arwah, dan tidak bisa memberi atau memindahkan ruh kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya,” tutupnya.

Sebelumnya :
Selanjutnya :