Ustaz Buchory Muslim
Ketua Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PP Parmusi-Direktur An Nahl Institute Jakarta
PAGI ini saya mendapatkan pembelajaran tentang sebuah kesabaran. mungkin sebagian orang mengira bahwasanya sabar itu ada batasnya. benarkah?
beberapa pendapat yang saya dapatkan dari orang orang yang semula memang saya tanyakan kepada mereka tentang apa definisi mereka tentang kesabaran.
ada satu jawaban yang sampai sekarang masih menjadi pemikiran saya, yaitu kesabaran bisa tercapai jika kita bisa menahan seluruh diri kita. menahan diri? Seperti apa?
Anggap saja kita sedang dihadapkan dengan sebuah permasalahan yang membutuhkan sebuah kesabaran. kita bisa melihat dan memposisikan diri kita apakah kita bisa melewati masalah tersebut dengan sekali langkah atau butuh beberapa langkah untuk melewatinya.
jika kita sudah mampu melihat jauh ke depan apa yang akan kita lakukan terhadap masalah tersebut berarti anda adalah orang yang berhasil memposisikan diri dalam sebuah permasalahan. tapi belum tentu anda bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan mudah. karena tidak ada ketentuan untuk menyelesaikan masalah. jadi masalah datang dengan sendirinya dan nantinya juga akan pergi dengan sendirinya.
Tapi batas ambang kesabaran kita diuji dimana dan kapan? Disinilah letaknya kesabaran akan diuji saat masalah itu datang dan sebelum masalah itu pergi.
Menahan diri yang bagaimana ? menahan diri tidak hanya diam dan meratapi masalah yang datang. tapi kita berusaha dan mencoba untuk menerima masalah tersebut dan berupaya memikirkan beberapa dampak dampak yang akan terjadi kedepannya.
Dengan demikian lambat laun kita akan menemukan jalan keluar terbaik dalam permasalahan tersebut. kesabaran kembali diuji saat kita belum berhasil dalam menyelesaikan masalah itu. karena disaat kita belum berhasil, maka kita harus mengulang dari awal lagi untuk memecahkan masalah yang ada. dengan kata lain orang sabar pasti akan bisa menyelesaikan dengan tenang karena dia bisa menahan dirinya dan bisa berfikir positif akan masalah yang datang.
Jadi kesimpulannya, jikalau ada orang yang berkata bahwa kesabaran itu ada batasnya, menurut saya sama saja orang tersebut tidak sabar. karena menurut saya kesabaran itu tidak ada batasnya, namun ada tempatnya. Bagaimana kita bisa memposisikan diri kita dengan problematika yang ada menggunakan kesabaran.
Semoga kita menjadi hamba Alláh yang sabar.*