Oleh:
Prof Veni Hadju
PENJUALAN madu di Indonesia meningkat selama Pandemi Covid-19. Walaupun meningkat, namun rata-rata penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi 15 gram madu per tahun dibanding masyarakat Jepang dan negara-negara di Eropa yang mengkonsumsi rata-rata 1500 gram. China adalah negara pengekspor madu tertinggi di dunia dengan pemasukan 4 triliun rupiah per tahun. Manisnya madu.
Madu bukan lagi obat tradisional. Madu yang berasal dari hutan atau dipelihara dalam satu peternakan lebah modern saat ini telah banyak digunakan di pelayanan kesehatan. Kandungan berbagai zat gizi dan bahan aktiif yang bersifat sebagai antibiotik dan antiinflamasi, membuat madu dapat membunuh bakteri dan menurunkan proses peradangan. Disamping itu, kekuatan anti oksidannya membuat madu banyak dipakai saat ini dalam pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif. Allah memang mengatakan: Madu adalah obat.
Minum madu di masa pandemi ini adalah praktek baik yang harus dimasyarakatkan. Madu dapat meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi madu setiap hari cukup satu sendok makan setiap bangun pagi atau sebelum tidur. Pada orang tertentu dibutuhkan dosis 2 sampai 3 sendok makan. Madu asli yang berlabel sangat mudah diperoleh di toko-toko herbal atau minimarket. Minumlah madu.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Yakhruju minm buthuunihaa syaraabum mukhtalifun alwaanuh, fii hii syifaa ulinnaas. Innafii dzaalika laa aayatal liqaumiiy yatafakkaruun (QS. An-Nahl 16:69). Artinya: Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demukian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berpikir dalam.
MINUMLAH MADU SETIAP HARI UNTUK PERLINDUNGANMU DARI BERBAGAI PENYAKIT