Dalam Islam, berpikir positif bisa dipahami melalui konsep Qona'ah, yang berarti menerima dengan penuh keikhlasan segala takdir yang Allah tetapkan untuk kita.
dr. Suyanto
(Tim Medis Rumah Sakit Islam Bogor)
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi tentang pentingnya berpikir positif, atau yang dalam bahasa Islam dikenal dengan konsep Qona'ah, yang tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga berdampak besar bagi kesehatan fisik kita.
Qona'ah dalam Perspektif Islam Dalam Islam, berpikir positif bisa dipahami melalui konsep Qona'ah, yang berarti menerima dengan penuh keikhlasan segala takdir yang Allah tetapkan untuk kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, "Inna ma'al usri yusra" (Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan) yang menunjukkan bahwa setiap ujian atau musibah yang kita alami memiliki hikmah dan kebaikan yang tersembunyi. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk membaca Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un ketika menerima musibah, sebagai pengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir Allah yang Maha Mengetahui.
Selain itu, Allah juga mengingatkan kita dalam surah Al-Baqarah ayat 216, yang artinya "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, atau boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif dan tawakal terhadap segala ketentuan-Nya, karena Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Dampak Positif Berpikir Positif pada Kesehatan Dalam ilmu kedokteran, berbagai penelitian menunjukkan bahwa berpikir positif dapat memberikan dampak yang luar biasa pada kesehatan tubuh kita. Ketika kita berusaha untuk menerima takdir dengan penuh ikhlas dan berpikir positif, tubuh kita akan merespons secara biologis dengan meningkatkan produksi hormon-hormon tertentu yang berperan penting dalam menjaga kesehatan.
Beberapa hormon yang terlibat antara lain:
Serotonin: Hormon yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan ini berperan dalam meningkatkan suasana hati dan rasa bahagia. Ketika kita berfikir positif, produksi serotonin dalam tubuh akan meningkat, yang berdampak pada peningkatan motivasi dan semangat hidup kita.
Dopamin: Hormon ini juga berperan dalam perasaan bahagia dan kepuasan. Ketika kita merasa bersyukur dan berpikir positif, dopamin akan terlepas dan membawa kita pada perasaan lebih puas dengan hidup.
Endorfin: Dikenal sebagai hormon kebahagiaan lainnya, endorfin berfungsi untuk mengurangi stres dan rasa sakit. Produksi endorfin yang meningkat dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Kortisol: Kortisol adalah hormon yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres. Ketika kita terlalu banyak berpikir negatif atau terjebak dalam kecemasan, kadar kortisol akan meningkat. Ini dapat berisiko menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, dengan berpikir positif, kadar kortisol dapat ditekan dan kesehatan kita terjaga.
Immunoglobulin A (IgA): Hormon ini berperan penting dalam sistem imun tubuh kita. Berpikir positif dapat meningkatkan produksi IgA, yang membantu tubuh dalam melawan infeksi dan menjaga daya tahan tubuh.
Hubungan antara Takwa dan Kesehatan Selain berpikir positif, Islam juga mengajarkan pentingnya ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari. Takwa bukan hanya sekedar beriman, tetapi juga melaksanakan ajaran-ajaran agama dengan penuh kesadaran dan kesungguhan. Ketika kita hidup dengan takwa, kita akan semakin mendalami makna yang terkandung dalam ajaran Islam, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan mental dan fisik kita.
Orang yang hidup dengan ketakwaan akan lebih mampu menjaga keseimbangan emosi, menghindari stres berlebihan, dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur. Semua ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan tubuh, baik dari segi fisik maupun psikologis.
Kesimpulan Dengan mendalami konsep Qonah dan berpikir positif, kita tidak hanya mendapatkan ketenangan jiwa, tetapi juga kesehatan tubuh yang optimal. Hormon-hormon bahagia seperti serotonin, dopamin, endorfin, dan imunoglobulin A akan meningkat, sementara kadar kortisol yang berlebihan dapat ditekan. Dengan mengamalkan ketakwaan yang tinggi, InsyaAllah kita dapat menjalani hidup dengan lebih bahagia, sehat, dan penuh berkah. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menjalani hidup ini dengan istiqomah, menjalankan takdir dengan ikhlas, dan selalu berada dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
(Tulisan diatas merupakan intisari dari Ceramah Tarawih Ramadhan ke 4, di masjid I'tisham Budi Agung Bogor)