Mendag Zulkifli Hasan Harap Wahdah Islamiyah Garap Supermarket Berbasis Pondok

Mendag Zulkifli Hasan Harap Wahdah Islamiyah Garap Supermarket Berbasis Pondok

Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., hadir menyampaikan kuliah umum pada Musyawarah Kerja Nasional ke-XV Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah, yang diadakan di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (27/11/2022).

Ummattv, MAKASSAR – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., hadir menyampaikan kuliah umum pada Musyawarah Kerja Nasional ke-XV Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah, yang diadakan di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (27/11/2022).


Mendag didampingi oleh Dr. Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi VIII (Bidang Keagamaan) dan juga Sekretaris Jenderal Kemendag, Bapak Suhanto.


Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Zaitun Rasmin dalam sambutannya menyambut dengan baik kedatangan rombongan Mendag ke acara Mukernas Wahdah. Ia menjelaskan bahwa Wahdah Islamiyah juga telah memiliki berbagai usaha baik marketplace dan percetakan. 


“Alhamdulillah saat ini kami telah mengembangkan WI Niaga dan juga WI Printing yang telah mencetak berbagai jenis buku termasuk Al-Qur’an yang alhamdulillah naskahnya telah mendapatkan izin dari Kementrian Agama. Mohon arahan dan bimbingan dari Bapak menteri kepada Wahdah Islamiyah agar bisa lebih banyak berkontribusi dalam kemashalatan umat, bangsa dan Negara kita yang tercinta ini,” ungkapnya.


Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Islam hadir mengguncang seluruh alam semesta, temponya singkat 23 tahun menjadi kekuatan global tunggal dunia pada masanya, Persia takluk dan Romawi takluk. Kalau sekarang Amerika dan Tiongkok, ekonominya, imuwannya, perdagangannya, pertahanannya. 


“Sekarang zamannya kebangkitan asia, Jepang, Arab Saudi, Tailand, Indonesia Timur. Dalam kemajuan asia saat ini kita mau kemana, Wahdah Islamiyah mau kemana. Mau ngelakuin apa, jangan berfikir yang kecil-kecil saatnya melakukan perubahan sikap secara cepat sesuai tuntunan Qur’an dan hadis,” tuturnya.


Menurutnya, bahwa masalah internal yang kita hadapi saat ini menjadi penghalang untuk melahirkan kekuatan dan perubahan yang cepat. Sulit menerima keberagaman dan perbedaan yang ada disesama orang Islam.


“Kita ngomong Islam itu rahmatallilalamin, matahari tanpa membeda-bedakan menyinari semesta alam, tapi kita sendiri berkelahi satu sama lain, saling mengkafirkan padahal sesama orang Islam. Padahal kita menganggap bahwa kita adalah satu tubuh, jika ada yang sakit maka akan sakit semuanya. Keberagaman itu adalah suatu kenicayaan, keberagaman dalam berbagai pandangan adalah sunnatullah,” tegasnya.


Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut mengajak kepada umat Islam, jangan mau diadu-adu, yang kelahi kita yang menang orang lain, apalagi kita mayoritas umat Islam, yang berkelahi kita yang menikmati adalah orang lain.


“Kita ada dan kita lahir ini adalah proses kompetisi, proses persaingan. Maka kita ada, dalam bahasa gaulnya kompetisi, bahasa bisnisnya bersaing dan bahasa politiknya adalah tarung. Teorinya, siapa yang kuat dia yang menang. Karena pertarungan-pertarungan itu melahirkan peradaban. Peradaban dimuka bumi ini dipergilirkan, yang ngak siap apapun dia maka akan kalah,” tegasnya.


Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia tersebut mengajak Wahdah Islamiyah untuk mengembangkan perdagangan dan ekonomi. Menurutnya, bahwa ditengah persaingan global hari ini Wahdah Islamiyah bagaimana, yang diajarkan Rasulullahkan berdagang. Kalau punya pondok, maka harus menggarap supermarket. 


“Mumpung saya ini Mentri Perdagangan, kalau ada pondok yang mau buat minimarket saya bisa bantu. Kalau Wahdah Islamiyah punya pengusaha yang ekspor perlu promisi dan ada kesulitan, kita bisa bantu. Karena Menteri Perdagangan punya perwakilan di 40 negara,” tungkasnya.


Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kunci bangsa kita ini maju adalah kerjasama. Jangan sibuk bertengkar, utamanya dalam urusan politik. Jangan habiskan waktu kita dari hal-hal yang tidak produktif, kita harus ada roadmapnya agar hidup ini produktif. 


Laporan: TIM Media Mukernas XV DPP WI

Sebelumnya :
Selanjutnya :