Muhammadiyah: Risiko Penularan Masih Tinggi, Perketat Protokol

Muhammadiyah: Risiko Penularan Masih Tinggi, Perketat Protokol

Kepada semua pihak harap waspada dan tetap hati-hati, kondisi ini bisa berubah setiap saat.

UMMATTV JAKARTA--Pada tanggal 9 Juni kemarin, pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai rekor baru, yaitu 1043 kasus sehingga membuat jumlah total kasus positif Covid-19 menjadi 33.076 kasus dengan jumlah pasien sembuh mencapai 11.414 orang dan meninggal dunia mencapai 1923 orang. 

Perkembangan ini menunjukkan bahwa fase new reality yang saat ini dijalankan dalam menangani pandemi Covid-19 masih berada dalam situasi yang belum kondusif dan cenderung membuat masyarakat lengah serta ujungnya menambah jumlah kasus positif Covid-19. Dikhawatirkan penambahan kasus positif Covid-19 akan terus mengalami peningkatan ke depannya. 

Kepada semua pihak harap waspada dan tetap hati-hati, kondisi ini bisa berubah setiap saat. Kepada pemerintah untuk memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Kepada masyarakat luas tetap physical distancing, memakai masker dan mematuhi seluruh protokol yang ditetapkan. 

Menyikapi kondisi tersebut, hingga kini Muhammadiyah terus konsisten menjalankan program-program penanganan Covid-19. Salah satunya didukung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Hingga kini Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) terus melakukan edukasi kepada masyarakat dengan sosialisasi panduan pencegahan Covid-19 melalui spanduk-spanduk dan mobil penerangan keliling. 

Agus Samsudin, Ketua MCCC, dalam keterangan pers siang ini menyampaikan sosialisasi tersebut dilaksanakan di 13 provinsi dan 34 kota/kabupaten yang dipilih dengan melibatkan kurang lebih 340 relawan Muhammadiyah. Sosialisasi melalui spanduk yang memuat materi-materi edukasi tentang Covid-19 dipasang di tempat-tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat seperti lingkungan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan ruang publik lainnya.

Sementara untuk mobil penerangan beroperasi di 34 kota/kabupaten memberi sosialisasi kepada masyarakat untuk terus melaksanakan pencegahan penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah maupun banyak pihak lainnya. Sasaran mobil penerangan tersebut adalah tempat-tempat keramaian seperti pasar, jalan-jalan dan pemukiman warga. 

Dari penanganan Covid-19 oleh Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) hingga kini sudah merawat 3.343 pasien ODP, 1.960 PDP dan 352 terkonfirmasi. Jumlah terbaru kasus terkonfirmasi ini mengalami penambahan signifikan, yaitu 49 kasus dari sebelumnya. Dana yang disalurkan untuk penanganan Covid-19 oleh Muhammadiyah total mencapai Rp 156.059.897.393 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 3.275.592 jiwa. 

Untuk mengantisipasi kecemasan yang meningkat akibat pertambahan jumlah kasus positif Covid-19, MCCC meluncurkan Sikuvid-Sikevid yang merupakan alat untuk mengukur kesehatan fisik dan pikis masyarakat. Alat ini adalah cheklist/senarai yang dapat digunakan oleh para relawan secara fleksibel dan mandiri dengan tetap menghormati etika profesi yang berlaku serta tidak harus diberikan oleh psikolog.  

Alat ini dibuat karena program preventif promotif dan kuratif yang muncul di lapangan untuk mengukur seberapa besar risiko masyarakat terpapar virus serta kondisi psikologis masyarakat. Alat ini juga dapat digunakan para relawan untuk memudahkan mereka memetakan kondisi masyarakat terkait risiko terpapar virus dan risiko kecemasan.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :