Protokol Tobat

Protokol Tobat


Oleh:

Prof Veni Hadju


PANDAMI Covid-19 masih terjadi. Dunia masih terus bertarung melawannya. Ustaz Aa Gym,  pimpinan Pesantren Darul Tauhid Bandung, mengatakan bahwa selain protokol kesehatan, kita perlu menerapkan tiga protokol lainnya dengan baik yaitu Protokol Ibadah dan Doa, Protokol Sedekah/ Kedermawanan, dan Protokol Tobat. 

Bertobat adalah refleksi keimanan seseorang. Bertobat memerlukan keikhlasan dan kesadaran akan dosa dan kesalahan yang kita lakukan selama ini. Bertobat harus diikuti oleh niat yang kuat untuk meninggalkan dosa dan banyak beritighfar, memohon ampun kepada Allah. Sayang sekali, banyak orang yang tidak menyadari dosa dan berbagai kelalaian dalam kehidupannya. Mereka bahkan merasa tidak punya dosa sama sekali.

Allah telah mencontohkan beberapa nabi utusan-Nya yang bertobat kemudian diselamatkan dari musibah. Nabi Yunus yang meninggalkan ummatnya dan akhirnya ditelan ikan dan hidup dalam perut ikan akhirnya bisa selamat karena dia termasuk hamba yang banyak berdzikir dan bertobat. Begitu juga Nabi Adam yang melanggar perintah Allah dan kemudian memohon ampun dan akhirnya Allah menerima tobatnya.

Maha Benar Allah atas firman-Nya: Fatalaqqaa aadamu mirrabbihii kalimaatin fataaba 'alaihi, innahuu huwat tawwaabur rahiim (QS Al Baqarah 2:37) Artinya: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia (Allah) menerima tobatnya. Sunggguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.

BANYAKLAH BERISTIGHFAR DAN BERTOBATLAH ATAS DOSA-DOSA YANG PERNAH DILAKUKAN.

Sebelumnya :
Selanjutnya :