Senyum Tuharno dan 7.885 Jiwa Penerima Manfaat Program Tanggap Covid 19 YBM PLN

Senyum Tuharno dan 7.885 Jiwa Penerima Manfaat Program Tanggap Covid 19 YBM PLN

UMMATT, DEPOK-- “Cukup kelimpungan mas,  karena saya harus ngurus istri yang sedang terkena Covid. Saya juga masih harus tetap bekerja," begitu Tuharno (58) menceritakan kondisi dirinya yang sudah  dua pekan merawat istrinya Menik Kumalasari (54) yang melakukan isolasi mandiri karena terkena Covid-19.

Wajahnya yang tertutup masker tidak bisa menutupi kelelahan Tuharno. Sehari-hari, ia bekerja sebagai satpam di sebuah perkantoran. Hal itu membuat dirinya harus membagi waktu antara mencari nafkah dan merawat Menik yang sedang sakit di rumah. Setiap hari ia pulang secepat mungkin agar bisa segera mengurus istrinya. Walau badan lelah, ia tidak segan-segan dalam merawat orang tercinta. 

Ketika relawan YBM PLN datang ke rumahnya, ia nampak begitu senang. Petugas menyalurkan paket ketahanan pangan dan paket Immune Kit yang teramat ia butuhkan. Khususnya paket immune kit yang berisikan obat-obatan, vitamin, dan alat pendukung kesehatan lainnya. Dimana bagi Turhano, semua barang itu sulit untuk Ia penuhi, padahal istrinya yang sedang sakit sudah pasti sangat membutuhkan.

Bukan hanya Turharno, yang istrinya sakit karena terkena Covid-19. Hugiyana (28) yang sehat pun ikut terkena imbas adanya Covid-19. Gerobak dagangannya kini mangkrak di teras rumahnya, dampak tak boleh adanya kegiatan jualan di wilayah Depok dan sekitarnya. Ketika ia melapak, terkadang petugas datang, dan menyuruhnya pulang. Padahal ada dua anak di rumah yang harus ia nafkahi. Alhasil, kini ia harus rela menjual dagangannya di rumah, itupun dengan harga yang lebih murah, agar lebih laku.

“Iya mas, sudah lama seperti ini sejak PPKM, jadi sepi banget. Sudah tidak bisa jualan di pinggir jalan, pernah coba tapi kena razia. Jadi ya jualan di rumah saja. Saya murahin biar laku, karena yang beli kan anak-anak,” aku Hugiyana.

Tim Tanggap Covid-19 YBM PLN bertandang ke kediamannya di Krukut, Depok, Jawa Barat, membawakan paket sembako. Hugiyana pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaanya. Setidaknya paket sembako itu bisa menghidupi Hugiyana dan keluarga satu pekan ke depan.

Bantuan sembako tersebut adalah satu dari beberapa ikhtiar YBM PLN dalam program Tanggap Covid-19. Selain sembako,  ikhtiar tersebut dijalankan dalam bentuk program Berbagi Hygiene & Immune Kit untuk yang Isoman, Layanan Ambulans dan Oksigen, Borong Berbagi untuk Pedagang Kecil, Bantuan Tunai untuk Penyintas Covid-19, serta Santunan & Khitan untuk Anak Dhuafa.

Program tersebut merupakan aksi bersama YBM PLN sedikitnya oleh enam kantor Unit yaitu Kantor Pusat, UID Jatim, LMK, UIP2B JAMALI, UIW Kalbar. Hingga 12 Agustus 2021 sedikitnya sudah dirasakan manfaatnya oleh 7.885 jiwa yang tersebar di 16 kota/kabupaten diantaranya Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Madiun, Pamekasan, Gresik, Jember, Sidoarjo, Surabaya, Ponorogo, Mojokerto, Banyuwangi, Semarang, Pontianak.

"Berbagai aksi kepedulian terus kami ikhtiarkan untuk membantu masyarakat yang masih terpapar dan terdampak Covid 19 di negeri ini. YBM PLN juga menjalin sinergi dengan lembaga dan elemen lain yang ada di masyarakat. Para Muzaki juga dilibatkan dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat di sekitar lingkungannya. Semoga dengan semua ikhtiar tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat," ungkap Mirza selaku Ketua III YBM PLN.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :