STUNTING (22)

STUNTING (22)

Pesan Dakwah 20 Rajab 1444H

By: Prof. Veni Hadju (Abu Fauzan)

Ummattv, Kabupaten Barru di Sulsel menjadi buah bibir akhir-akhir ini. Apalagi kalau bukan penurunan prevalensi stunting yang luar biasa (26,4% menjadi 14,1%). Salah satu inovasi yang dihubungkan dengan penurunan ini program 'One Day One Egg.' Sebenarnya program ini sering disebut juga di daerah lain, namun yang dilakukan di Kab. Barru agak berbeda. Sasaran anak dipilih sesuai hasil penimbangan di desa dan setiap anak yang mendapat telur diminta mengirim foto anaknya yang mengkonsumai telur setiap hari via WA group. Menariknya WAG ini dipantau oleh Ibu Bupati, ketua PKK kecamatan, Kabid Kesmas, sampai kepala Puskesmas dan anggotanya ke bawah.

Ada 5 point yang bisa dijadikan pembelajaran di atas. Pertama, komitmen pimpinan. Bupati dan Ketua PKK Kabupaten memberi perhatian yang besar. Kedua, pemantauan dengan ketat sehingga dijamin yang makan telur adalah anaknya. Ketiga, ada edukasi yang terus menerus bagaimana cara memberi telur kepada anaknya dan apa manfaat serta keunggulan telur sebagai sumber protein hewani. Keempat, keterlibatan semua lintas sektor khususnya masyarakat yang bergerak untuk memastikan ketersediaan telur buat anak Balita yang menjadi sasaran. Kelima, evaluasi berupa penimbangan berat badan dan pengukuran panjang atau tinggi badan dan hasilnya diinfokan dan dipahamkan kepada ibu bahwa terjadi perbaikan status gizi anaknya.

Masalah status gizi kita memang bukan hanya stunting (anak pendek) namun juga anak kurus serta anak dengan berat badan yang tidak sesuai umurnya. Juga, kekurangan gizi pada calon ibu dan ibu hamil. Untuk itu kita harus memberi perhatian sejak remaja, calon pengantin, dan ibu hamil sehingga anak yang lahir itu bebas stunting. Suatu kehamilan itu memang penuh resiko. Di awal kehidupan janin dalam rahim, ibu hamil harus memperoleh makanan yang adekuat serta kepedulian dari semua kerabat serta bebas dari beban fiasik dan mental yang berlebihan.


Surat Al-Ahqaf (46) Ayat 15

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَـٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًۭا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًۭا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَـٰلُهُۥ ثَلَـٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةًۭ قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

HORMATI KEDUA ORANG TUAMU YANG TELAH SUSAH PAYAH DAN MEMBUAT KALIAN SEPERTI SAAT INI.

Sebelumnya :
Selanjutnya :