Bersabarlah dengan Sahabat Miskinmu

Bersabarlah dengan Sahabat Miskinmu

Ada hal menarik tentang persahabatan di ayat ini yaitu bersahabatlah dengan mereka yang ahli dzikir meskipun mereka miskin.

Ketika membaca surat alKahfi tadi, aku tertahan sesaat di ayat ini:

وَاصْبِرْ نَـفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْ ۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا

"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari demi mengharap keridhaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, menuruti hawa nafsunya dan melampaui batas."

( Al-Kahf:28)

Kubuka tafsir alBaghawi, bahwasanya alImam Qatadah rahimahulllah berkata:

نزلت في أصحاب الصفة وكانوا سبع مائة رجل فقراء في مسجد رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يرجعون إلى تجارة ولا إلى زرع ولا ضرع يصلون صلاة وينتظرون أخرى فلما نزلت هذه الآية قال النبي صلى الله عليه وسلم : "الحمد لله الذي جعل في أمتي من أمرت أن أصبر نفسي معهم "

"Ayat ini turun tentang ashhabush shuffah berjumlah 700 orang miskin yang tinggal di masjid  Rasulillah shallallahu alaihi wa sallam (nabawi) di mana mereka tidak berdagang, tidak bertani, ataupun memerah susu. Mereka hanya melaksanakan shalat dan menunggu shalat setelahnya. Ketika ayat ini turun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Segala puji Allah yang telah menjadikan di kalangan ummatku golongan yang aku diperintahkan untuk menyabarkan diri dalam membersamai mereka."

----

Ada hal menarik tentang persahabatan di ayat ini yaitu bersahabatlah dengan mereka yang ahli dzikir meskipun mereka miskin. Dan jangan berpaling kepada orang-orang kaya yang lalai karena silau dengan harta mereka. 

Namun sekarang yang banyak terjadi adalah sebaliknya, khususnya di medan dakwah. Di mana ada da'i yang mendapatkan posisi dan memiliki jama'ah orang-orang orang tajir jadi enggan kumpul lagi sama teman-temannya atau jamaahnya yang melarat.

Satu lagi, tentang ahlush shuffah yang berjumlah 700, di mana mereka betul-betul full di masjid (bahkan dikatakan di riwayat di atas mereka tidak bekerja/mencari nafkah). Jika memang betul demikian kiranya, maka akan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam, mengapa demikian?


Wallahu A'lam

Ihsan Alfaruq

Sebelumnya :