Kemenag: Minimnya Literasi Jadi Hambatan Penghimpunan Dana ZIS

Kemenag: Minimnya Literasi Jadi Hambatan Penghimpunan Dana ZIS

UMMATTV JAKARTA--Potensi penghimpunan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di Indonesia masih sangat besar, namun yang terhimpun sangatlah kecil. Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Tarmizi Tohor mengatakan, masalah utama rendahnya penghimpunan dana ZIS adalah soal literasi.

“Literasi masyarakat soal zakat masih sangat kurang. Akibatnya masyarakat hanya tahu menunaikan zakat saat akhir bulan Ramadan,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, Senin (14/6).

Direktur menjelaskan, kebanyakan masyarakat hanya mengetahui zakat yang wajib ditunaikan zakat fitrah. Sedangkan zakat penghasilan hanya beberapa orang yang menunaikan, baik itu bulanan atau tahunan.

“Kalau literasi soal zakat digalakkan, masyarakat akan menunaikan zakat penghasilan dan fitrah,” ujarnya.

Selain itu, Tarmizi mengakui, kesadaran masyarakat tentang menunaikan zakat di lembaga resmi masih kurang. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi pentingnya membayar zakat di lembaga resmi.

“Kalau kesadaran masyarakat meningkat, potensi zakat akan terhimpun dan masalah ekonomi di Indonesia akan terselesaikan,” pungkasnya.*

Sumber: Bimas Islam

UMMATTV JAKARTA--Potensi penghimpunan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di Indonesia masih sangat besar, namun yang terhimpun sangatlah kecil. Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Tarmizi Tohor mengatakan, masalah utama rendahnya penghimpunan dana ZIS adalah soal literasi.

“Literasi masyarakat soal zakat masih sangat kurang. Akibatnya masyarakat hanya tahu menunaikan zakat saat akhir bulan Ramadan,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, Senin (14/6).

Direktur menjelaskan, kebanyakan masyarakat hanya mengetahui zakat yang wajib ditunaikan zakat fitrah. Sedangkan zakat penghasilan hanya beberapa orang yang menunaikan, baik itu bulanan atau tahunan.

“Kalau literasi soal zakat digalakkan, masyarakat akan menunaikan zakat penghasilan dan fitrah,” ujarnya.

Selain itu, Tarmizi mengakui, kesadaran masyarakat tentang menunaikan zakat di lembaga resmi masih kurang. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi pentingnya membayar zakat di lembaga resmi.

“Kalau kesadaran masyarakat meningkat, potensi zakat akan terhimpun dan masalah ekonomi di Indonesia akan terselesaikan,” pungkasnya.

Sebelumnya :
Selanjutnya :