“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, ...
JAKARTA UMMATTV.COM - Sebagai bagian dari momentum Ramadhan, Dewan Masjid Indonesia menggelar acara Buka Puasa Bersama dan Launching beberapa Program Nasional. Salah satunya adalah Program Nasional Gerakan Infaq 10rb untuk bangun kembali 100 Masjid di Gaza, Di laksanakan pada Jumat, 7 Ramadhan 1446 H / 7 Maret 2025 M, di Gedung DMI, Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, antara lain: H. M. Jusuf Kalla – Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI, Ketua BAZNAS RI dan jajaran Prof. Komaruddin Hidayat, Ustadz Dr. Das’ad Latif, dan Pengurus Pusat DMI, serta ratusan tamu undangan dari lembaga keumatan dan media nasional.
Dr. Uci Nasution, MM, Direktur Utama LAZIS DMI, menyampaikan bahwa melalui gerakan ini, LAZIS DMI mengajak 10 juta masyarakat Indonesia untuk berdonasi Rp10.000 per orang. Jika ada 10 Juta masyarakat yang berdonasi 10Rb saja maka aka terkumpul dana ratusan milyar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun kembali masjid-masjid di Gaza, Palestina, serta memperkuat program pemberdayaan masjid di seluruh Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki jumlah masjid terbanyak, dan dinobatkan sebagai negara paling dermawan oleh World Giving Index dari Charities Aid Foundation,” jelas Dr. Uci.
Namun, Dr. Uci juga menyoroti ironi yang menyedihkan, “Di balik prestasi itu, Indonesia juga mencatatkan rekor sebagai negara dengan perputaran uang judi online terbesar di dunia, yakni mencapai lebih dari Rp900 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar, dan sebagian besar didorong oleh kekuatan promosi digital dan influencer.”
LAZIS DMI hadir untuk mengubah arus digital ini menjadi kekuatan kebaikan. Dengan jejaring 800 ribu masjid di bawah naungan DMI yang tersebar di 34 provinsi, serta pengelolaan zakat yang profesional dan terakreditasi oleh Kementerian Agama dan Mendapat Rekomendasi BAZNAS, LAZIS DMI mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan teknologi sebagai ladang dakwah, bukan kemaksiatan.