Dengan tekad yang kuat, Ibu Nina dan tim SIMAQ mengubah tempat ini menjadi sebuah yayasan yang tidak hanya mengajarkan Al-Qur'an, tetapi juga mengadakan berbagai acara sosial.
Di tengah kesibukan ibu rumah tangga yang sering kali dibayangi oleh rutinitas sehari-hari, muncul sebuah inisiatif luar biasa yang lahir dari semangat seorang ibu. Namanya adalah SIMAQ – Indonesia Mahir Qur'an, yang dirintis oleh Ibu Nina Gazali, seorang wanita minang. Yayasan ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu di Indonesia melalui pendidikan Al-Qur'an, pengembangan diri, dan amal sosial. SIMAQ bukan sekadar tempat untuk belajar agama, tetapi juga ruang bagi para ibu untuk berkarya dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Kelahiran SIMAQ: Dari Tanpa Tempat Hingga Membangun Wakaf
SIMAQ berawal dengan sebuah impian sederhana. Pada awalnya, Ibu Nina mengadakan pelatihan Al-Qur'an secara mandiri dimasjid-masjid, dengan peserta umum yang mayoritas ibu-ibu yang ingin lebih mendalami ajaran agama. "Awalnya saya hanya mengadakan pelatihan secara pribadi, tanpa tempat tetap. Yang datang pun bukanlah jumlah yang banyak, tetapi saya yakin ini adalah langkah yang benar," kenang Ibu Nina. Meskipun dihadapkan dengan keterbatasan tempat dan sumber daya, semangatnya untuk berbagi ilmu dan memperbaiki diri terus menyala.
Pada tahun 2015, sebuah peluang besar datang. Seorang jamaah yang merasa terinspirasi dengan gerakan SIMAQ memberikan tanah wakaf untuk digunakan sebagai tempat kegiatan. "Awalnya saya merasa tidak mampu membangun tempat ini, tetapi karena niat untuk berbuat baik, saya memutuskan untuk melanjutkan," ujar Ibu Nina. Tanah wakaf yang luasnya sekitar -+400 meter persegi kini telah dibangun menjadi pusat kegiatan SIMAQ.
Dengan tekad yang kuat, Ibu Nina dan tim SIMAQ mengubah tempat ini menjadi sebuah yayasan yang tidak hanya mengajarkan Al-Qur'an, tetapi juga mengadakan berbagai acara sosial dan kegiatan berbagi untuk masyarakat sekitar. Teman-teman jamaah yang turut mendukung pun banyak yang merasa terinspirasi oleh perjuangan SIMAQ dan mulai berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan.
Fokus pada Ibu-Ibu Indonesia: Memberdayakan Peran Penting Mereka
Salah satu hal yang membedakan SIMAQ adalah fokus utamanya pada pemberdayaan ibu-ibu Indonesia. Ibu Nina percaya bahwa ibu-ibu adalah pilar penting dalam keluarga dan masyarakat. "Ibu-ibu adalah pahlawan di rumah. Tetapi mereka juga perlu diberdayakan agar bisa berperan lebih besar di masyarakat," ujar Ibu Nina.
Di SIMAQ, ibu-ibu diajarkan untuk lebih dari sekadar menjadi pengasuh rumah tangga. Mereka didorong untuk mengembangkan diri melalui pendidikan Al-Qur'an dan keterlibatan dalam kegiatan sosial. Selain itu, SIMAQ juga memberikan pelatihan yang memungkinkan ibu-ibu memiliki keterampilan lebih dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hal keagamaan maupun sosial.
"Saya ingin ibu-ibu di Indonesia tidak hanya menjadi pengurus rumah tangga, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan mengajarkan mereka untuk belajar Al-Qur'an dan berbagi kepada sesama, saya yakin mereka bisa memberi dampak positif yang besar," lanjut Ibu Nina.
Mengatasi Tantangan: Membangun Kepercayaan dan Keikhlasan
Meski memiliki niat yang mulia, Ibu Nina mengakui bahwa perjalanan SIMAQ penuh dengan tantangan. Selain masalah dana, tantangan terbesar adalah membangun kepercayaan dan keberlanjutan yayasan. Namun, Ibu Nina selalu mengingatkan dirinya bahwa keberkahan datang dari keikhlasan dan niat yang tulus.
"Saya tidak pernah memaksa orang untuk memberikan donasi. Semua yang kami terima adalah dari orang-orang yang merasa mendapatkan manfaat dari SIMAQ. Saya belajar bahwa berbagi itu bukan soal meminta, tetapi soal memberi manfaat yang nyata," ujar Ibu Nina.
SIMAQ juga mengajarkan pentingnya berdagang dengan Allah, dengan menyadari bahwa segala amal yang dilakukan dengan niat yang ikhlas pasti akan mendapatkan balasan yang lebih baik. "Allah selalu memberikan jalan rezeki melalui cara yang tak terduga," kata Ibu Nina.
SIMAQ: Program Online dan Kegiatan Sosial yang Memberdayakan
SIMAQ tidak hanya terbatas pada kegiatan di tempat. Yayasan ini juga mengadakan program pelatihan dan pengajian secara daring yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, termasuk dari Mekkah, Malaysia, Brunei, dan lainnya. Program daring ini membuat SIMAQ dapat menjangkau ibu-ibu di berbagai tempat, memberikan mereka kesempatan untuk belajar meskipun tidak berada di lokasi yang sama.
"Kami memiliki peserta yang rutin mengikuti program, meskipun tidak semuanya bisa datang langsung. Ada sekitar 15 peserta yang terus aktif mengikuti program kami setiap minggu," ujar Ibu Nina. Program daring ini juga memberikan kesempatan bagi ibu-ibu untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan waktu mereka dengan kegiatan SIMAQ.
Selain itu, SIMAQ terus berinovasi untuk menghadirkan berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti acara berbagi makanan atau beras gratis bagi masyarakat sekitar. "Selain sebagai tempat belajar Al-Qur'an, tetapi juga sebagai tempat berbagi dan memberikan manfaat untuk orang lain," tambah Ibu Nina.
Membangun Keberkahan Melalui Wakaf dan Infaq
Salah satu nilai utama yang diajarkan di SIMAQ adalah pentingnya wakaf dan infaq. Bagi Ibu Nina, berinfaq bukan sekadar memberi harta, tetapi juga memberi waktu dan tenaga untuk tujuan yang mulia. Setiap ibu yang ikut dalam kegiatan SIMAQ diajarkan bahwa keberkahan itu datang
dari apa yang kita berikan dengan ikhlas. "Infaq itu bukan hanya soal uang, tetapi juga soal apa yang bisa kita berikan kepada orang lain, baik itu ilmu, waktu, atau tenaga," ujarnya.
SIMAQ mengajak ibu-ibu Indonesia untuk melihat bahwa berbagi itu adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan, dengan janji keberkahan yang akan terus mengalir. "Bukan besar kecilnya yang dihitung, tetapi keikhlasan dan manfaat yang diberikan. Dengan itu, Insya Allah Allah akan mengganti semua yang kita berikan dengan yang lebih baik," kata Ibu Nina.
Kesimpulan: SIMAQ sebagai Jalan Menuju Keberkahan dan Pemberdayaan Ibu-Ibu Indonesia
SIMAQ, atau Yayasan Indonesia Mahir Qur'an, adalah sebuah perjalanan luar biasa yang dimulai dengan niat mulia dan semangat untuk memberdayakan ibu-ibu Indonesia. Dari langkah pertama yang sederhana, kini SIMAQ telah berkembang menjadi yayasan yang memberikan manfaat tidak hanya dalam bidang pendidikan Al-Qur'an, tetapi juga dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan fokus pada pemberdayaan ibu-ibu, SIMAQ berhasil menginspirasi banyak orang untuk berbagi dan berinfaq demi kebaikan bersama. Dalam setiap langkahnya, Ibu Nina mengajarkan bahwa dengan niat yang tulus, ketulusan, dan semangat untuk berbagi, kita dapat membawa perubahan yang positif dan memperoleh keberkahan yang luar biasa.
Semoga kisah perjalanan SIMAQ ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha memberikan manfaat kepada sesama dan mendekatkan diri kepada Allah melalui amal jariyah yang penuh dengan keberkahan.