Marak Kesyirikan, DDII Kabupaten Kediri Bangun Masjid di Jalan Lumpang Kenteng

Marak Kesyirikan, DDII Kabupaten Kediri Bangun Masjid di Jalan Lumpang Kenteng

UMMATTV, KEDIRI--Masih maraknya praktik kesyirikan di Jalan Lumpang Kenteng, Dusun Rembang Kepuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, membuat jamaah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Kediri bertekad untuk membangun masjid di kawasan tersebut.

Koordinator Biro Dakwah DDII Kabupaten Kediri, Ustaz Fatkhul Mubin mengatakan, pembangunan masjid bukan sekadar sebagai sarana ibadah. Tetapi juga untuk dijadikan pusat tarbiyah atau pendidikan.

“Salah satunya dalam bentuk rumah tahfidz, sebagai tempat pendidikan berasrama bagi anak-anak dusun itu,” kata Ustaz Fatkhul dalam keterangan yang diterima Media Dakwah, Kamis (26/8/2021).

Selain karena masih ada praktik kesyirikan di daerah itu, pembangunan masjid juga didasari oleh belum adanya tempat beribadah bagi kaum Muslimin di sana dan kurangnya minat pemuda Muslim untuk mendalami ilmu agama.

“Kami mendapatkan sebidang tanah yang berada tepat di tempat praktik kesyirikan itu, di Jalan Lumpang, dari Ustaz Cuk Suhartono Allahuyarham sesepuh dan dai DDI Kabupaten Kediri yang hadir di dusun itu 63 tahun silam,” kata Ustaz Fatkhul.

Ustaz Fatkhul menjelaskan, DDII Kabupaten Kediri sejak awal telah melakukan pengukuran tanah pada bulan September 2020 silam sampai ikhtiar untuk mendapatkan donasi dari kaum Muslimin baik yang berada di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

“Qodarullah, saat itu upaya kami belum memperoleh titik terang,” jelasnya.

Berbagai upaya pun kemudian terus dilakukan pengurus DDII Kabupaten Kediri sampai akhirnya mendapatkan dukungan dalam berbagai bentuk dan dari berbagai pihak, sehingga proyek senilai Rp. 1,3 Milyar itu bisa dimulai pengerjaannya bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.

“Jika tidak ada aral melintang masjid dan rumah tahfidz itu sudah mulai bisa dipergunakan pada awal tahun 2022,” kata Ustaz Fatkhul.

Dukungan dana datang dari Yayasan Bina Muwahidin yang berkantor di Surabaya, jamaah dan pengurus DDII Kabupaten Kediri, serta kaum Muslim lainnya. Hingga kini telah terkumpul dana sebesar Rp. 215.000.000.

Juga datang dukungan dalam bentuk lainnya. Pada hari perdana pengerjaan proyek para pengurus dan jamaah DDII Kabupaten Kediri, serta warga Muslim setempat melakukan kerja bakti penggalian pondasi.

“Ibu-ibu Muslimah warga setempat pun menyediakan makanan hingga jumlahnya melimpah,” ujar Ustaz Fatkhul.

Sementara itu Ketua Majelis Syura DDII Kabupaten Kediri, Ustadz H. Nurhasan Yazid MA. merespon positif proyek ini. Menurutnya masjid dan pesantreh merupakan pilar dakwah DDII.

“Mungkin perlu disosialisasikan mengenai kebutuhan dana dan dana yang telah terkumpul, sehingga jelas berapa kekurangannya. Kita punya Laznas yang memiliki izin operasional untuk penggalangan dana, maka perlu difungsikan secara optimal,” ungkapnya.

Sementara Ketua DDII Kabupaten Kediri, Dr. Joni Haryanto mengatakan, masjid digunakan sebagai tempat dakwah al-amr bil makruf wan-nahy anil munkar dan pendirian masjid di Jalan Lumpang Kenteng sangat tepat karena sebagai pusat praktik kesyirikan.

“Masih banyak masyarakat yang memuja batu, dan di lingkungan masjid masih banyak warga yang ber-KTP Islam tetapi belum shalat berjamaah di masjid. Selain itu juga untuk melatih para santri Al-Hilal,” katanya.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :