Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa karena anak belum dikenai dosa, mereka bebas saja melakukan kesalahan tanpa perlu ditegur. Ini adalah pemahaman yang kurang tepat.
Oleh : Dr. Samsul Basri, S.Si, M.E.I
Sebagai orang tua, kita punya tugas besar dalam membimbing anak-anak, termasuk mengajari mereka membedakan yang benar dari yang salah, yang baik dari yang buruk. Anak-anak memang tidak dihitung berdosa atas kesalahan mereka hingga mencapai usia baligh, tapi bukan berarti kita lepas tangan dalam mengarahkan mereka.
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
"Pena diangkat dari tiga golongan: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak kecil sampai dia baligh, dan dari orang gila sampai dia sembuh." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ahmad)
Hadits di atas mengatakan bahwa "Pena diangkat dari tiga golongan" maksudnya tidak dihukumi dosa untuk setiap perbuatan salah dari tiga golongan : orang yang tidur, anak-anak hingga baligh, dan orang yang tidak waras. Artinya, anak-anak kecil memang tidak dihitung berdosa. Namun, ini bukan berarti mereka bebas melakukan apa pun tanpa teguran.
Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa karena anak belum dikenai dosa, mereka bebas saja melakukan kesalahan tanpa perlu ditegur. Ini adalah pemahaman yang kurang tepat. Justru, masa anak-anak adalah waktu terbaik bagi kita untuk mendidik mereka dengan lembut, mengajarkan yang baik, dan meluruskan yang keliru.
Kenapa penting untuk menegur anak sejak dini?
Membentuk Kebiasaan Baik: Anak yang terbiasa dengan perilaku baik sejak kecil cenderung akan tumbuh dengan kebiasaan positif. Sebaliknya, kalau dibiarkan, kebiasaan buruk bisa terbawa sampai dewasa.
Melatih Kepatuhan Syariat: Meski anak-anak belum wajib menjalankan syariat, kita bisa mulai mengenalkan mereka pada ibadah seperti shalat dan puasa agar saat dewasa nanti mereka lebih siap.
Mencegah Bahaya: Ada kalanya tindakan anak bisa membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. Di sini, peran orang tua untuk menegur dan melindungi sangatlah penting.
Contoh-contoh sederhana menegur anak yang bermanfaat:
Keselamatan: Misalnya, jika anak bermain dengan benda tajam, orang tua wajib melarang demi keselamatannya.
Kejujuran: Jika anak berbohong atau mengambil barang yang bukan miliknya, orang tua bisa menegur dengan cara yang bijaksana.
Ibadah: Jika anak mulai enggan shalat, kita bisa mengingatkan dan memberi semangat, sebagai latihan rutin.
Kesimpulan: Meski anak kecil belum wajib menjalankan aturan syariat, tugas kita sebagai orang tua adalah membimbing mereka dengan penuh kasih sayang dan bijaksana. Dengan membiasakan kebaikan sejak dini, kita membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang memahami aturan agama dan adab yang baik.
Hak anak adalah tidak dihukumi dosa untuk setiap kesalahannya, tapi kewajiban orang tua adalah mendidik anaknya sejak dini untuk bisa membedakan yang halal dan yang haram, yang hak dan yang batil, yang benar dan yang salah.
Ayo, jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendidik anak dengan cinta dan pengertian!
Tags: Anak, Teguran