Momen Hijrah, Langit7 Gelar Webinar Muharram Bertema Masjid

Momen Hijrah, Langit7 Gelar Webinar Muharram Bertema Masjid

UMMATTV, JAKARTA--Dalam rangka mengisi momen Muharram 1443 hijriyah dengan kegiatan positif dan edukatif, Langit7.id sebagai portal muslim menyelenggarakan webinar Muharram. Kegiatan tersebut bertajuk 'Muharram Momen Kebangkitan Ekonomi Umat dari Masjid dan Pesantren.'

CEO Langit7.id Muhamad Ali berharap dalam suasana Muharam ini, masyarakat khususnya umat Muslim mempunyai harapan baru di situasi dan kondisi yang terus berubah. Terutama situasi yang berangsur membaik di tengah Covid-19 yang masih menjadi pandemi dengan berkurangnya penambahan kasus positif dan penuruanan level PPKM di beberapa daerah.

"Untuk itu, di antara harapan dan kondisi baru adalah ekonomi bisa bergerak kembali. Selain berkaitan dengan momen hijrah, maka kita harus bisa menyesuaikan kondisi ini menjadi lebih baik, karena kalau tidak bisa, maka kita akan lebih tertinggal," kata Ali dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (29/8).

Lebih lanjut, ia menguraikan alasan mengambil masjid dan pesantren sebagai basis ekonomi umat, karena masjid bukan saja berfungsi sebagai tempat ibadah mahdlah. Begitu pun ketika Rasulullah bersama para sahabat membangun masjid Quba tatkala hijrah ke Madinah, masjid menjadi pusat kegiatan.

"Dalam kondisi pandemi ini, orang lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya sebagaimana survei yang dilakukan Kemenag. Nah dari situ menandakan bahwa masjid menjadi episentrum hubungan dengan Allah dan manusia," ujarnya.

Para jamaah yang melaksanakan shalat di masjid tidak saja dapat meningkatkan shilaturahmi, tapi juga membuka peluang kerja sama-kerja sama, khususnya dalam bidang ekonomi. Masjid menjadi sentral ibadah sekaligus pusat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya

"Nah untuk pesantren kita tahu bahwa pesantren hari ini sudah modern ya, di mana para santri tidak hanya fokus mendalami al-Qur'an tetapi juga diberikan bekal untuk kehidupan selanjutnya. Kehidupan apa itu, tentunya kehidupan yang dibekali dengan ilmu agama," ucapnya.

Sehingga, ketika santri tersebut berada di tengah-tengah masyarakat, dia sudah dilandasai dengan ilmu agama yang mumpuni. Dengan begitu diharapkan santri selain dapat melakukan amar makruf nahi munkar, juga memberikan wajah Islam yang rahmatan il alamain.

"Artinya bahwa karena santri tadi sudah dibekali dengan ilmu yang cukup, maka dia menjalankan kegiatan ekonomi pun dengan jujur. Maka syiar-nya kan dapat, nah hal-hal seperti itu dalam dunia modern seperti sekarang ini kan sudah dilakukan tanpa sadar," ujarnya.

Dalam hal sehari-hari seperti maraknya penjualan via marketplace atau online, penting untuk mengedepankan asas-asas fiqih jual beli, seperti menjual barang dengan jelas antara barang yang ditawarkan dengan kondisi riil. Tidak boleh ada unsur-unsur yang diharamkan seperti gharar, maisir, dan sebagainya.

"Itu kan prinsip-prinsip Islam secara tidak langsung. Nah disini lah kesadaran kita beragama, itu belum semuanya dari pesantren, apalagi dikerahkan dengan santri yang ada. Kita berharap melalui webinar ini rahmatan lil alamin lebih nyata dirasakan," kata dia.

Webinar Muharram Bangkit oleh LANGIT7.ID akan diselenggarakan pada Senin, 30 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB, lewat Zoom Meeting dan live di Kanal Youtube Langit7id. Pendaftaran bisa di KLIK di SINI.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara yang kompeten dan sebagai tokoh ummat. Ketiganya adalah Wali Kota Bengkulu H Helmi Hasan, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur'an KH Yusuf Mansur (UYM), dan Ketua Dewan Syura Masjid Jokokaryan, Yogyakarta, Ustadz M Jazir ASP. Ketiga pembicara siap berbagi pengalaman dan pandangan ke depan mengenai potensi ummat berbasis masjid dan pesantren.

"Webinar ini menurut saya sangat bagus untuk peserta yang akan melakukan kegiatan ekonomi, maupun mengetahui lebih dalam tentang bagaimana kebangkitan ekonomi dari masjid dan pesantren. Kemudian ada Wali Kota Bengkulu yang terkenal karena menjalankan pemerintahan dari masjid, ini memberi gambaran kepada kita bahwa masjid merupakan sentral peradaban, sentra pemerintahan, dan sebagainya," katanya.*

Sebelumnya :
Selanjutnya :