UMMATTV, JONGGOL--Bahagia Khatam Al-Qur’an menjadi tema besar Milad ke-14 AQL Islamic Center pada 30 Juli 2022 M/1 Muharram 1444 H mendatang.
Tema tersebut bukan sekadar pemanis narasi semata. Ketua Yayasan AQL Islamic Center, Buya Iswahyudi, menjelaskan rahasia besar Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) mengangkat tema itu menyambut Milad ke-14 AQL.
Program Khatam Qur’an pertama kali digelar pada Sya’ban 1443 H. Kala itu, UBN selaku pimpinan AQL Islamic Center mengajak umat Islam menyambut Ramadhan dengan memperbanyak khatam Qur’an. “Ramadhan itu adalah bulan Quran. Untuk bisa maksimal di bulan Ramadhan kita latihan di bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban juga itu bulan Qurra’, bulannya para ahli Quran yan memaksimalkan bulan itu untuk khatam Qur’an,” kata Buya Iswahyudi saat di temui di Kampus STIQ Ar-Rahman, Jonggol, Jawa Barat, Ahad (24/07).
Respon umat Islam ternyata sangat tinggi. Bahkan, program itu serentak digelar di berbagai kota di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Di Turki, mahasiswa-mahasiswa Indonesia membuat majelis Khatam Qur’an.
“Itu respon atau antusias jamaah sangat tinggi. Bahkan, ada beberapa jamaah yang khatam Qur’an dalam sebulan itu sembilan sampai sepuluh kali. Dalam setiap tiga hari, bisa khatam Quran,” tutur Buya Iswahyudi.
Ragam testimoni pun berdatangan. Banyak jamaah yang curhat tentang keberkahan setelah konsisten mengkhatamkan Al-Qur’an. Program itu juga turut dirasakan UBN dalam mengembangkan dakwah tadabbur bersama AQL Islamic Center.
“Program-program kita banyak dimudahkan. Keberkahan khatam Qur’an itu sangat dirasakan,” ujar Buya Iswahyudi.
Berangkat dari situ, UBN lalu menginstruksikan setiap unit AQL menjadikan Khatam Qur’an sebagai program wajib. Setiap program pun harus dimulai dengan khataman Qur’an, seperti gerakan sosial yang diselenggarakan AQL Peduli.
Dalam program Khitanan Massal AQL Peduli yang sudah menyelenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. Sebelum acara dimulai, semua peserta, panitia, dan semua insan yang terlibat harus mengkhatamkan Qur’an secara berjamaah.
Dari situ, UBN memutuskan menjadikan Bahagia Khatam Qur’an menjadi tema Besar Milad AQL ke-14. Bukan tanpa alasan, AQL ingin memassifkan gerakan tersebut hingga keberkahan Qur’an bisa dirasakan setiap umat Islam.
“Ini juga ingin disebar agar bisa dirasakan oleh masyarakat luas, dan menjadi gerakan massif,” ucap Buya Iswahyudi.
Di sisi lain, ada misi besar di balik tema tersebut. AQL merupakan lembaga yang menjadikan tadabbur sebagai titik fokus gerakan dakwah. Bagi sebagian masyarakat, tadabbur terkesan sangat berat, karena harus memiliki keluasan ilmu dan wawasan.
“Tadabbur mungkin diawal terasa berat bagi masyarakat umum, maka kita mulai dengan hal yang mudah dulu, tilawah al Qur'an sampai khatam. Khatam al Qur'an itu ketika dimassifkan, keberkahan Al-Qur’an akan memberikan banyak kebaikan, baik kepada pribadi, masyarakat, bahkan bangsa kita,” ujar Buya Iswahyudi.
“Bersamaan dengan itu keinginan untuk memahami makna dan maksud dari setiap ayat yang dibaca serta dorongan untuk mengamalkannya terus kita kuatkan melalui gerakan tadabburnya,” lanjut Buya Iswahyudi.
Jika gerakan itu sudah massif, kata Buya Iswahyudi, maka masyarakat akan semakin dekat dengan Al-Qur’an. Misal satu kali dalam sebulan khatam Al-Qur’an, bisa dua kali, tiga kali, atau bahkan sepuluh kali.
“Kalau dalam 40 hari, belum khatam juga, itu sudah dianggap lalai terhadap Qur’an. Jadi, minimal satu kali khatam satu bulan. Kalau gerakan itu massif, insya Allah keberkahan bagi bangsa kita bisa dirasakan,” kata Buya Iswahyudi.*