UMMATTV, JAKARTA--Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Nadratuzzaman Hosen menyatakan, digitalisasi zakat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pengelola zakat. Karena selama ini masih banyak masyarakat yang belum menunaikan zakat di lembaga zakat berizin dengan alasan penyalurannya kurang tepat sasaran. “Poin penting kemajuan teknologi adalah laporan penyaluran dapat ditampilkan secara terbuka kepada muzaki dan calon muzaki baru,” katanya dalam acara Webinar Nasional Vol. 4 Festival Literasi Zakat Wakaf 2021, Selasa (28/09). Hosen mengatakan, digitalisasi zakat yang dilakukan lembaga pengelola zakat di era 4.0 dapat menumbuhkan emosional antara muzaki dan mustahik. “Kemajuan teknologi informasi memudahkan lembaga pengelola zakat melaporkan secara cepat kepada muzaki zakatnya saat disalurkan. Sehingga ada emosional yang tumbuh di diri muzaki ketika mengetahui zakatnya sudah diterima mustahik,” ujarnya. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Halal Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, pembayaran zakat melalui digital diyakini dapat meningkatkan penghimpunan zakat nasional. Saat ini jumlah penghimpunan zakat nasional baru sebesar 71,4 triliun rupiah dari potensi zakat yang mencapai 327,6 triliun rupiah. “Untuk meningkatkan jumlah penghimpunan zakat harus melalui digital, karena saat ini mayoritas penduduk Indonesia mayoritas diisi oleh generasi milenial dan 60% penghimpunan zakat Baznas melalui digital dilakukan oleh generasi milenial,” pungkasnya. Madu FIRDAWS, madu Flora bermanfaat buat kesehatan tubuh manusia.